Drama ini sangat sederhana. Bercerita tentang kehidupan penyandang disabilitas sensori dan orang-orang disekitarnya. Xiao Peng, seorang gadis yang tidak bisa berbicara dan mendengar ini adalah seorang atlit renang berprestasi.
Xiao Peng memiliki seorang adik bernama Yang Yang. Dia normal. Namun ketika berbicara dengan kakaknya, ia menggunakan bahasa isyarat.
Pertemuan perdana Tian Kuo dan Yang Yang terjadi saat ia mengantarkan katering untuk tim renang Xiao Peng. Tian Kuo adalah seorang anak pemilik restoran yang membantu usaha orang tuanya.
Saat bertemu Yang Yang, sepertinya sudah tumbuh benih-benih cinta dihati Tian Kuo.
Ketika mengantarkan makanan untuk para atlit yang sedang berlatih di kolam renang, dia melihat Yang Yang yang tengah asyik mengobrol bersama Xiao Peng menggunakan bahasa isyarat.
Kesalahpahaman pun terjadi, Tian Kuo mengira Yang Yang adalah seorang disabilitas. Meskipun normal, Tian Kuo juga memiliki kemampuan berbahasa isyarat.
Pada saat itu, Yang Yang juga menganggap bahwa Tian Kuo seorang disabilitas karena mereka belum pernah berbicara secara normal.
Berbagai upaya Tian Kuo lakukan agar lebih dekat dengan Yang Yang, salah satunya dengan menawarkan boks nasi secara gratis.
Kegigihan Tian Kuo untuk mendapatkan hati Yang Yang dan perjuangan Xiao Peng untuk menggapai impiannya dalam film ini dikisahkan dengan pesan menyentuh, inspiratif, menggelitik sekaligus tak terduga.
Kisah kakak beradik Xiao Peng dan Yang Yang dalam film ini juga mengajarkan kita bagaimana hubungan dan kedekatan yang baik sebagai keluarga.
Mereka saling mendukung satu sama lain. Apapun dilakukan agar saudaranya sukses dan bahagia dengan kehidupannya.