Saya sedang tidak menghakimi mereka yang akan merugi secara perekonomian saat PSBB nanti, namun membolehkan masyarakat untuk beraktivitas sama saja dengan mengambil resiko tinggi terhadap kehidupan. Walaupun segala aktivitas luar rumah sudah diperketat dengan aturan protokol kesehatan, masih banyak yang tidak mau nurut, tidak patuh pada aturan. Padahal bisa saja OTG silent udah berkeliaran dimana-mana. Makanya harus ada keputusan yang memaksa kita untuk disiplin. Karena jika hanya sekedar imbauan tanpa pengawasan hanya akan sia-sia belaka.
Dalam cuitan akun twitter Pemprov DKI Jakarta, ada 11 bidang usaha yang boleh berjalan dan tidak boleh beroperasi penuh seperti biasa, usaha makanan masih diperbolehkan, tapi tidak untuk makan ditempat, hanya bisa dibawa pulang atau diantar, transportasi publik pun dibatasi dengan ketat jumlah dan jam operasionalnya. Artinya masih ada aktivitas ekonomi yang bisa berjalan dengan batasan tertentu, demi kebaikan bersama.
Salah satu tantangan terbesar pelaksanaan PSBB adalah tingkat disiplin masyarakat yang masih rendah. Mau PSBB jilid II, Jilid III atau sampai season ratusan pun , tidak akan ada gunanya kalau tidak ada kesadaran dari diri sendiri untuk patuh terhadap aturan.
Jika masyarakat patuh dan mau bekerja sama dengan baik dengan pemerintah. Pemerintah fokus dan maksimal menjalankan 3T dan masyarakat patuh terhadap aturan, maka insha Allah kita sudah ambil peran terhadap kesehatan, keamanan dan kebaikan bagi sesama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H