Selain itu, jika kita berkunjung ke toko-toko emas, pasti kebanyakan pemiliknya adalah orang-orang China kan? pokoknya, kalau kita ketemu dengan orang China, kebanyakan mereka adalah pengusaha-pengusaha sukses.
Melansir liputan6.com, China sekarang sedang berada di jalur untuk menjadi pemain nomor 1 dunia. China terus menguntit Amerika Serikat diposisi 2 dunia, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar USD 13,1 triliun.
Dengan adanya target pertumbuhan ekonomi 6 persen di 2020, China diperkirakan akan mencapai tujuan menggandakan PDB dan pendapatan dalam satu dekade.
Adanya pertumbuhan ekonomi yang baik dari China, tentunya akan menjadi ladang besar bagi Indonesia untuk menerima investasi dari mereka.
Kemudian alasan kedua, selain kekuatan ekonomi yang dimiliki China, mereka juga memiliki kekuatan militer yang kuat dibanding Indonesia. Tapi sepertinya kita mungkin bisa menang dengan bantuan tambahan personil anak-anak sekolahan yang hobby tawuran untuk menyerang dan mengalahkan China ini, hehe (just kidding).
BACA JUGA : Jangan Biarkan Natuna Bernasib seperti Pulau Sipadan dan Ligitan
Walaupun begitu, klaim China atas Natuna ini terkait pelanggaran hak berdaulat, jadi kita tidak boleh membiarkannya begitu saja.
Indonesia memiliki hak berdaulat atas Natuna karena adanya kekuatan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE), sehingga Indonesia berhak untuk untuk melakukan eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolaan sumber daya alam, baik hayati maupun non hayati, yang terkandung di perairan, dasar laut dan subsoil.
Nah, karena kawasan ZEE ini, Indonesia berhak mengelola sumber daya alam yang ada di laut Natuna. Jadi kalau misalnya China pengen mancing, izin dulu dong sama empunya empang, eh empunya laut.
Walaupun sebenarnya yang punya laut itu adalah Tuhan, jangan sampai beralasan sudah izin ke Tuhan, karena Tuhan tidak menghalalkan tindakan pencurian. Ingat, ada hak berdaulat Indonesia atas Natuna, jangan seenaknya menerobos.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI