Mohon tunggu...
Adil dan sriwahyuni
Adil dan sriwahyuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Perputaran Piutang Usaha dan Persediaan terhadap Return on Asset pada Perusahaan Agribisnis yang Go Publik

19 Januari 2023   12:25 Diperbarui: 19 Januari 2023   12:28 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1) ROA mudah dihitung dan dipahami.
2) Merupakan alat pengukur prestasi manajemen yang sensitif terhadap setiap pengaruh keadaan keuangan perusahaan.
3) Manajemen menitikberatkan perhatiannya pada perolehan laba yang maksimal.
4) Sebagai tolok ukur prestasi manajemen dalam memanfaatkan asset yang dimiliki perusahaan untuk memperoleh laba.
5) Mendorong tercapainya tujuan perusahaan.
6) Sebagai alat mengevaluasi atas penerapan kebijakan-kebijakan manajemen.
b. Kelemahan ROA diantaranya sebagai berikut:
1) Kurang mendorong manajemen untuk menambah asset apabila nilai ROA yang diharapkan ternyata terlalu tinggi.
2) Manajemen cenderung fokus pada tujuan jangka pendek bukan pada tujuan jangka panjang, sehingga cenderung mengambil keputusan jangka pendek yang lebih menguntungkan tetapi berakibat negatif dalam jangka panjangnya.

III. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian berdasarkan tujuannya yang digunakan dalam penelitian ini: 1. PenelitianDeskriptif

Pengertian Penelitian deskriptif adalah Penelitian yang menekankan upaya untuk mendeskripsikan peristiwa, kejadian, gejala yang sedang terjadi. Metode deskriptif berupaya untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi mengapa, apa dan bagaimana suatu fenomena atau peristiwa bisa terjadi.
2. MetodeEksplanatori(Explanatory)
Jenis penelitian eksplanatori ini (sering disebut eksplanatif atau eksplenatoris = bersifat menjelaskan, belum ada kata bakunya) atau di sebut juga penelitian verifikatif bertujuan untuk menguji suatu kebenaran melalui pengujian hipotesis tentang sebab- akibat antara berbagai variabel yang diteliti. Dalam hal ini dengan sendirinya sudah ada hipotesisnya. Penelitian bersifat menjelaskan ini dapat dilakukan jika pengetahuan tentang masalahnya sudah cukup, artinya sudah ada beberapa teori dan sudah ada berbagai penelitian empiris yang menguji hipotesis tertentu. Jadi jenis penelitian ini selalu bertolak belakang dari suatu hipotesis yang diperoleh dari suatu teori tertentu Jenis penelitian berdasarkan metodenya yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Penelitian Korelasional
Pengertian Penelitian korelasional adalah Penelitian yang dilaksanakan dengan cara menghubungkan satu variabel dengan variabel lainnya untuk memahami suatu fenomena atau kejadian, dengan cara menentukan tingkat atau derajat hubungan antar variabel-variabel tersebut. Metode ini sangat cocok digunakan pada saat melakukan penelitian mengenai variabel-variabel yang kompleks dan rumit yang tidak akan bisa diselesaikan dengan menggunakan metode eksperimental.
Tingkat hubungan tersebut ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi yang berfungsi untuk membandingkan variabilitas hasil pengukuran terhadap variabel-variabel tersebut. Pengetahuan tentang tingkat hubungan tersebut diharapkan dapat menambah pemahaman tentang faktor-faktor dalam karakteristik yang kompleks dari suatu fenomena.
Penelitian Komparatif (Rasio) Penelitian dengan metode rasio adalah suatu penelitian untuk membandingkan antara dua objek guna mengukur tingkat kelayakan suatu variable. Umumnya hipotesis rasio ini digunakan oleh Program S1 jurusan akuntansi.
Berdasarkan sifat datanya, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif, yaitu metodologi kuantitatif sebagai proses penelitian yang menghasilkan data berupa angka-angka dan umumnya dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif atau inferensial. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel dengan menggunakan instrument penelitian dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan Berdasarkan tempatnya, jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian perpustakaan (Library Research), penelitian perpustakaan ialah pengumpulan data sekunder yang dilakukan dengan jalan membaca buku, majalah, dan sumber data lainnya di dalam perpustakaan. Jadi, usaha pengumpulan data (informasi) dilakukan di tempat tersimpannya buku-buku serta refrensi lainnya. studi kepustakaan diperlukan sebagai salah satu cara untuk memahami gejala-gejala baru yang terjadi yang belum dapat dipahami, kemudian dengan studi kepustakaan ini akan dapat dipahami gejala tersebut. Sehingga dalam mengatasi suatu gejala yang terjadi,
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, yaitu menggunakan data dokumentasi yang berada di Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2017-

2019. Serta data tentang informasi laporan keuangan perusahaan agribisnis yang Go Publik yang di BEI dari situs www.idx.co.id.

IV. HASIL DAN PEMAHSAN

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang merupakan metode pemilihan sampel tidak secara acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu (Indriantoro dan Bambang, 2012:56). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian seluruh perusahaan agribisnis yang Go Publik periode 2017-2019.
Dalam penelitian ini variabel dependen atau terikat (Y) adalah return on asset, selanjutnya variabel independen atau bebas adalah perputaran piutang usaha dan persediaan. Hasil analisis korelasi dan regresi berganda dengan menggunakan SPSS adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9 hasil koefisien korelasi simukan
   
Berdasarkan hasil koefisien korelasi simultan tersebut dapat diketahui bahwa korelasi yang terjadi antara variabel bebas terhadap variabel terikat diketahui nilai R =0,292, hal ini mengindikasikan bahwa variabel bebas perputaran piutang usaha
R Square Adjusted R Square
   0,292
   0,085
   0,050
 a

dan persediaan memiliki hubungan terhadap variabel terikat return on asset (Y). NIlai 0,292 berada dalam rentang 0,20 s.d 040, berarti korelasi perputaran piutang usaha dan persediaan dengan return on asset dikategorikan korelasi lemah. Adapun hubungan yang terjadi adalah positif dan searah dengan tingkat hubungan yang lemah.
Pembahasan
1. Pengaruh Perputaran Piutang Usaha terhadap Return on Asset
Perputaran piutang usaha berpengaruh negatif terhadap return on asset pada perusahaan agribisnis yang Go Publik periode 2017-2019. Semakin tinggi perputaran piutang maka return on asset justru akan semakin menurun, hal ini disebabkan karena faktor resiko hutang tak tertagih dan faktor barang produksi yang mudah rusak. Sehingga menimbulkan pengembalian barang dan menyebabkan piutang tak terbayar.
Hal ini dapat dilihat dari hasil statistik deskriptif yang menunjukkan nilai rata- rata sebesar 13,65367 dari nilai minimum 0,007 dan nilai maksimum 71,030 serta nilai variance sebesar 198,535. Nilai tersebut menunjukkan bahwa rata-rata hasil statistik deskriptif yang cenderung berada di rata-rata atas, dapat diartikan bahwa secara umum perputaran piutang yang tinggi diikuti dengan return on asset yang semakin menurun.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Niati, dkk (2019), Ramadani dan Rasyid (2019), I Gusti Ayu Agung Mirah Sanjiwani dan Ketut Alit Suardana (2019), Elvi Bethari Saragih dan Joana L. Saragih (2018) serta Elvi Yanti dan Lidya Martha (2020) menyatakan adanya hubungan antara perputaran piutang usaha dengan return on asset.

2. Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Return on Asset Perputaran persediaan tidak berpengaruh terhadap return on asset pada perusahaan agribisnis yang Go Publik periode 2017-2019. Semakin cepatnya persediaan berputar di gudang belum tentu diikuti dengan peningkatan return on asset karena bisa saja penjualan barang tersebut belum terbayar dan menjadi piutang di perusahaan.
Hal ini dapat dilihat dari hasil statistik deskriptif yang menunjukkan nilai rata- rata sebesar 9,72822 dari nilai minimum 0,010 dan nilai maksimum 46,253 serta nilai variance sebesar 9,72822. Nilai tersebut menunjukkan bahwa rata-rata hasil statistik deskriptif yang cenderung berada di rata-rata bawah, dapat diartikan bahwa secara umum semakin cepatnya perputaran persediaan tidak serta merta diikuti dengan peningkatan return on asset.
Untuk mengukur efisiensi persediaan maka perlu diketahui perputaran persediaan (inventory turnover) yang terjadi dengan membandingkan antara harga pokok penjualan (HPP) dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki. Perputaran persediaan menunjukan berapa kali dana yang tertanam dalam persediaan berputar (diganti) dalam suatu periode, (Munawir, 2014:35).
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Ramadani dan Rasyid (2019) serta Septian (2018) mengungkapkan tidak adanya pengaruh antara perputaran persediaan dengan return on asset.
3. Pengaruh Perputaran Piutang Usaha dan Persediaan terhadap Return on Asset
Perputaran piutang usaha dan persediaan tidak berpengaruh terhadap return on asset. Berdasarkan nilai F hitung lebih kecil dari F tabel (12,383>3,18), serta berdasarkan nilai koefisien signifikansi sebesar 0,002 yang lebih kecil dari 0,05,

sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh perputaran piutang usaha dan persediaan terhadap return on asset pada perusahaan agribisnis yang Go Publik periode 2017-2019.
Berdasarkan hasil koefisien determinasi tersebut dapat diketahui bahwa korelasi yang terjadi antara variabel bebas terhadap variabel terikat diketahui nilai r = 0,292a, hal ini mengindikasikan bahwa variabel bebas perputaran piutang usaha dan persediaan memiliki hubungan terhadap variabel terikat return on asset (Y). Adapun hubungan yang terjadi adalah positif dan searah dengan tingkat hubungan yang lemah.
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda tersebut, diketahui bahwa koefisien determinasi yang dinotasikan dengan adjusted R2 besarnya 0,339. Ini berarti variabel return on asset dapat dijelaskan oleh variabel perputaran piutang usaha dan persediaan yang
diturunkan dalam model sebesar 5%, atau dengan kata lain sumbangan efektif (kontribusi) variabel independen terhadap variasi (perubahan) return on asset (Y) sebesar 5%. Variasi return on asset (Y) bisa dijelaskan oleh variasi dari kedua variabel independen, jadi sisanya sebesar (100% - 5% = 95%) return on asset dijelaskan oleh variabel- variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini, misalnya perputaran kas.

V. KESIMPULAN
Berdasarkan olah data dan analisis tentang pengaruh perputaran piutang usaha dan persediaan terhadap return on asset pada perusahaan agribisnis yang Go Publik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun