Mohon tunggu...
Adil dan sriwahyuni
Adil dan sriwahyuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Perputaran Piutang Usaha dan Persediaan terhadap Return on Asset pada Perusahaan Agribisnis yang Go Publik

19 Januari 2023   12:25 Diperbarui: 19 Januari 2023   12:28 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

periode 2017-2019 serta berdasarkan bukti-bukti empiris yang diperoleh maka disimpulkan bahwa:
1. Perputaran piutang usaha berpengaruh negatif terhadap return on asset pada perusahaan agribisnis yang Go Publik periode 2017-2019. Semakin tinggi perputaran piutang maka return on asset justru akan semakin menurun, hal ini disebabkan karena faktor risiko utang tak tertagih dan faktor barang produksi yang mudah rusak. Sehingga menimbulkan pengembalian barang dan menyebabkan piutang tak terbayar.
Adapun nilai penilitian menunjukan angka berikut:
a. Nilai -t hitung < -t tabel atau -2,074 < -2,00758 dan Probalitas< 0,05 atau 0,043 < 0,05, berarti Ho ditolak atau Ha diterima. Dengan demikian koefisien regresi signifikan atau variabel perputaran piutang usaha (X1) benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap variabel return on asset (Y).
b. Nilai sig perputaran piutang terhadap return on asset menunjukan nilai 0,043 <0,05, maka Ho diterima. Hal ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara piutang usaha terhadap return on asset".
c. Nilai Korelasi parsial antara perputaran piutang usaha dengan return on asset menunjukkan angka sebesar -0,236, berdasarkan data rentang -0,20 s.d -0,40 dengan demikian korelasi antara perputaran piutang usaha dengan return on asset dikategori hubungan lemah dengan arah negatif..
2. Perputaran persediaan tidak berpengaruh terhadap return on asset pada perusahaan agribisnis yang Go Publik periode 2017-2019.
Adapun nilai penilitian menunjukan angka berikut:

a. Nilai atas t hitung < t tabel atau 1,289 < 2,00758, berarti Ho diterima atau Ha ditolak. Dengan demikian koefisien regresi signifikan atau variabel perputaran Persediaan (X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel return on asset (Y).
b. Nilai sig perputaran persediaan dengan return on asset menunjukan nilai 0.203 > 0,05, maka Ho diterima. Hal ini berarti tidak ada pengaruh antara persediaan dengan return on asset".
c. Korelasi parsial antara perputaran persediaan sesuai dengan return on asset menunjukan nilai 0,091 berdasarkan data rentang 0,00 s.d 0,20 dengan demikian korelasi antara perputaran persediaan dengan return on asset dikategori hubungan sangat lemah dengan arah positif.
3. Perputaran piutang usaha dan persediaan berpengaruh terhadap return on asset. dengan rincian berikut:
a. Nilai F hitung > F tabel atau 12,383> 3,18, berarti Ho ditolak atau Ha diterima. Dengan demikian koefisien regresi signifikan atau variabel perputaran piutang usaha (X1) dan perputaran persediaan (X2) secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel return on asset (Y).
b. Nilai sig F antara perputaran piutang dan persediaan terhadap return on asset menghasilkan nilai 0,002 < 0,05 berati nilai perputaran hutang (X1) dan persediaan (X2) secara simultan berpengaruh terhadap return on asset.
c. Nilai Nilai R = 0,292, hal ini mengindikasikan bahwa variabel bebas perputaran piutang usaha dan persediaan memiliki hubungan terhadap variabel terikat return on asset (Y). Nillai 0,292 berada dalam rentang 0,20 s.d 040, berarti korelasi

perputaran piutang usaha dan persediaan dengan return on asset dikategorikan korelasi lemah.
d. Nilai koefisien determinasi = 0,085, yang berarti nilai ini menunjukan bahwa kontribusi dari perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap return on asset adalah sebesar 8,5%.

REFERENSI

Ghozali, Imam. 2015. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BP Undip.
Harahap, Sofyan Syafri. 2016. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ikatan Manajemen Indonesia (IAI). 2018.Pernyataan Standar Manajemen Keuangan (PSAK) No.69: Agrikultur. Jakarta: IAI.
Indriantoro dan Supomo. 2012. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Manajemen dan Manajemen. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.
Irawati, Susan. 2016. Manajemen Keuangan.Bandung: Pustaka Kasmir. 2015. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Munawir. 2014. Analisisa Laporan Keuangan.Yogyakarta: Liberty.
Riyanto, Bambang. 2016. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.
Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.
Silaen, Sofar. 2018 Metodologi Penelitian Sosial untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, Bogor; In Media.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun