Mohon tunggu...
SRIWAHYUNI IMRON
SRIWAHYUNI IMRON Mohon Tunggu... Guru - Guru Ekonomi SMA

Belajar dan terus belajar selagi Allah masih memberikan kesehatan lahir dan batin serta keselamatan dunia akhirat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi - Modul 2.2

18 Agustus 2023   08:31 Diperbarui: 18 Agustus 2023   08:40 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2.2.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI -- MODUL 2.2

Assalamualaikum Wr.Wb.

Salam Sehat dan Salam Bahagia untuk kita semua,,,

Alhamdulillah pada kesempatan kali ini saya diberi kesempatan untuk menuliskan Koneksi Antar Materi terkait dengan pembelajaran modul 2.2 program guru penggerak angkatan 8 tentang Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE).

PEMAHAMAN TENTANG PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL

Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah proses pembentukan diri dengan ketrampilan-ketrampilan yang dibutuhkan anak (kesadaran diri, konrol diri, kemampuan berelasi, dan lain-lain) untuk dapat bertahan dalam masalah sekaligus memiliki kemampuan memecahkannya, mengajarkan mereka menjadi orang yang baik, memberikan keseimbangan pada individu, dan mengembangkan kompetensi personal yang dibutuhkan untuk dapat menjadi sukses.

Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah Pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh Kepala Sekolah, Guru, murid, Tenaga Kependidikan, wali murid dan warga sekolah lainnya.

Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional agar dapat:

  • Memahami, menghayati, dan mengelola emosi (kesadaran diri)
  • Menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri)
  • Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial)
  • Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan berelasi)
  • Membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)

Terciptanya lingkungan belajar yang tepat serta koordinasi yang baik antar warga sekolah untuk meningkatkan pembelajaran akademik, sosial dan emosional semua murid. Kerjasama sekolah-keluarga-dan komunitas sekolah untuk membentuk lingkungan belajar yang berkolaborasi dan rasa saling percaya agar tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga menciptakan suasana yang harmonis. Ketika hubungan atau relasi tercipta dengan baik antar warga sekolah dan orangtua maka lingkungan belajar akan berjalan dengan baik pula. Sehingga tecipta simbiosis mutualisme saling ketergantungan yang berarah positif.

Guru yang memiliki kompetensi sosial dan emosional yang baik akan cenderung lebih efektif dan nyaman ketika berada di dalam kelas sehingga membawa dampak positif bagi lingkungan belajar terhadap murid-muridnya.

Sehingga pembelajaran sosial dan emosional sangat dibutuhkan oleh seorang pendidik karena berhubungan dengan tugas sehari-hari menghadapi murid dengan beragam karakter dan sifat bawaan lahirnya dan lingkungannya.

Peran seorang pendidik dalam kompetensi sosial dan emosional yang baik akan cenderung stabil dalam pengambilan keputusan berdasarkan mindfullnes agar kolaborasi antar warga sekolah menjadi lebih baik dan positif, sehingga tercipta linkungan belajar yang kondusif membuat nyaman semua pihak baik itu guru, tenga pendidik, kepala sekolah dan tentunya murid-murid kita.

RUANG LINGKUP PEMBELAARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL

Pembelajaran Sosial dan Emosional dapat diberikan dalam 3 ruang lingkup yaitu :

  • Kegiatan rutin di luar pembelajaran akademik;
  • Terintegrasi dalam pembelajaran;
  • Protokol, budaya, atau peraturan sekolah yang disepakati bersama.

5 (LIMA) KOMPETENSI PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL

5 (Lima) Kompetensi Pembelajaran Sosial dan Emosional yaitu:

KESADARAN SOSIAL

Merupakan kemampuan untuk memahami emosi, dan nilai-nilai diri sendiri, dan bagaimana pengaruhnya pada perilaku diri dalam berbagai situasi dan konteks kehidupan.

Contohnya:

Dapat menggabungkan identitas pribadi dan identitas sosial

Mengidentifikasi kekuatan/aset diri dan budaya

Mengidentifikasi emosi-emosi dalam diri

Menunjukkan integritas dan kejujuran

Dapat menghubungkan perasaan, pikiran, dan nilai-nilai

Menguji dan mempertimbangkan prasangka dan bias

Memupuk efikasi diri

Memiliki pola pikir bertumbuh

Mengembangkan minat dan menetapkan arah tujuan hidup

MANAJEMEN DIRI

Merupakan kemampuan untuk memahami emosi, pikiran, dan perilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan dan aspirasi.

Contohnya:

Mengelola emosi diri

Mengidentifikasi dan menggunakan strategi-strategi pengelolaan stres

Menunjukkan disiplin dan motivasi diri

Merancang tujuan pribadi dan bersama

Menggunakan keterampilan merancang dan mengorganisir

Memperlihatkan keberanian untuk mengambil inisiatif

Mendemonstrasikan kendali diri dan dalam kelompok

KESADARAN SOSIAL

Merupakan kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain termasuk mereka yang berasal dari latar belakang budaya dan konteks yang berbeda-beda.

Contohnya:

Mempertimbangkan pandangan/pemikiran orang lain

Mengakui kemampuan/kekuatan orang lain

Mendemonstrasikan empati dan rasa welas kasih

Menunjukkan kepedulian atas perasaan orang lain

Memahami dan mengekspresikan rasa syukur

Mengidentifikasi ragam norma sosial, termasuk dengan norma-norma yang menunjukkan ketidakadilan

KETERAMPILAN BERELASI

Merupakan kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan-hubungan yang sehat.

Contohnya:

Berkomunikasi dengan efektif

Mengembangkan relasi/hubungan positif

Memperlihatkan kompetensi kebudayaan

Mempraktikkan kerjasama tim dan pemecahan masalah secara kolaboratif

Dapat melawan tekanan sosial yang negatif

Menunjukkan sikap kepemimpinan dalam kelompok

Mencari dan menawarkan bantuan apabila membutuhkan

Turut membela hak-hak orang lain

PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG BERTANGGUNGJAWAB

Merupakan kemampuan untuk mengambil pilihan-pilihan membangun yang berdasar atas kepedulian, kapasitas dalam mempertimbangkan standar-standar etis dan rasa aman dan untuk mengevaluasi manfaat dan konsekuensi dari bermacam-macam tindakan dan perilaku untuk kesejahteraan psikologis (Well being) diri sendiri, masyarakat, dan berkelompok.

Contohnya:

Menunjukkan rasa ingin tahu dan keterbukaan pikiran

Mengidentifikasi/mengenal solusi dari masalah pribadi dan sosial

Berlatih membuat keputusan beralasan/masuk akal, setelah menganalisis informasi, data, dan fakta

Mengantisipasi dan mengevaluasi konsekuensi-konsekuensi dari tindakannya

Menyadari bahwa keterampilan berpikir kritis sangat berguna baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Merefleksikan peran seseorang dalam memperkenalkan kesejahteraan psikologis (well-being) diri sendiri, keluarga, dan komunitas

Mengevaluasi dampak/pengaruh dari seseorang, hubungan interpersonal, komunitas, dan kelembagaan

MINDFULLNES (KESADARAN PENUH)

Pembelajaran Sosial dan Emosional dikembangkan dengan menggunakan pendekatan kesadaran penuh (Mindfullnes) sebagai dasar penguatan 5 kompetensi sosial dan emosional yang akan memunculkan perasaan tenang, stres berkurang, pikiran menjadi jernih dan fokus, serta menjadi semangat dalam belajar.

TEKNIK STOP

Untuk melatih kesadaran penuh menggunakan teknik STOP antara lain :

S = Stop (berhenti sejenak dari aktivitas)

T = Take of Breath (ambil nafas dalam)

O = Observe (amati sensasi pada tubuh, perasaan, pikiran, dan lingkungan)

P = Proced (selesai dan lanjutkan)

KETERKAITAN MATERI DALAM MODUL 2.2 DENGAN MODUL YANG LAIN 

Keterkaitan materi dalam modul 2.2 dengan modul yang lain diantaranya :

KETERKAITAN MODUL 2.2 DENGAN MODUL 1.1 FILOSOFI PEMIKIRAN KHD

Pembelajaran Sosial dan Emosional sesuai dengan Filosofi KHD adalah guru harus dapat menciptakan well-being dalam pendidikan di sekolah sehingga tercipta kondisi yang aman, nyaman, sehat, dan bahagia bagi murid. Hal ini sejalan dengan pemikiran KHD bahwa pendidikan harus menuntun anak mencapai kodrat agar mencapai kebahagiaan dan keselamatan setinggi-tingginya.

KETERKAITAN MODUL 2.2 DENGAN MODUL 1.2 NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK

Pembelajaran Sosial dan Emosional bahwa Guru harus dapat menumbuhkan nilai dan peran guru dalam pengelolaan emosi murid sehingga tercipta pembelajaran yang berpihak kepada murid. Hal ini sesuai dengan Nilai Guru Penggerak yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak kepada murid. Selain itu juga Guru harus memiliki peran yaitu menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, dan mewujudkan kepimpinan murid.

KETERKAITAN MODUL 2.2 DENGAN MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK

Dalam Pembelajaran Sosial dan Emosional,Guru harus dapat mewujudkan visi yang diharapkan yaitu Mewujudkan Siswa yang Berprestasi, Beriman, Bertaqwa dan Berbudi Pekerti Luhur sehingga terwujud Profil Pelajar Pancasila.

KETERKAITAN MODUL 2.2 DENGAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

Pembelajaran Sosial dan Emosional, guru harus dapat memahami emosi masing-masing murid agar dapat mengontrol diri dan dapat menerapkan budaya positif yang baik di sekolah.

KETERKAITAN MODUL 2.2 DENGAN MODUL 2.1 PEMBELAJARAN DIFERENSIASI

Pembelajaran Sosial dan Emosional, guru harus dapat mengidentifikasi emosi dan perasaan masing-masing murid sehingga guru dapat menerapkan pembelajaran diferensiasi di kelas sesuai kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar murid.

Pembelajaran berdiferensiasi, yaitu serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Bagaimana guru menciptakan lingkungan belajar yang "mengundang' murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang akan dicapai.

Sebagai faktor pendukung dalam menunjang keberhasilan pembelajaran yang berdiferensiasi maka dibutuhkan kompetensi sosial emosional dengan kesadaran penuh mindfullness yang baik agar kegiatan pembelajaran tersebut dapat berjalan dan memenuhi kebutuhan murid, yang menyenangkan merdeka belajar bagi anak (well-being).

PEMAHAMAN DAN PENGALAMAN

Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa PSE ini hanya kewajiban guru BP saja untuk mempelajarinya sehingga saya menyadari Setelah mempelajari modul ini, ternyata PSE ini sangat dibutuhkan oleh setiap warga sekolah dan lingkungannya. Tentunya dimulai dengan diri saya sendiri. Karena pembelajaran dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional agar dapat tercipta 5 KSE.

Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being), 3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah: 1). 5 (Lima) Kompetensi KSE. 2). Penerapan pembelajaran KSE di kelas dan di sekolah. 3). PSE minfullnes yaitu kesadaran penuh

Berkaitan dengan no 2, perubahan yang akan saya terapkan di kelas dan sekolah:

bagi murid-murid: Membuat roda emosi, atau emoticon yang mencerminkan dirinya disaat pembelajaran dimulai, mengajak siswa untuk berlatih teknik STOP, menerapkan PSE disetiap kegiatan pembelajaran

bagi rekan sejawat: Berkolaborasi untuk menerapkan PSE dikelas

Demikian Koneksi Antar Materi terkait dengan pembelajaran modul 2.2 program guru penggerak angkatan 8 tentang Pembelajaran Sosial dan Emosional, semoga kita sebagai guru dapat menerapkan Pembelajaran Sosial dan Emosional di sekolah.

Semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum wr.wb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun