Mohon tunggu...
SRIWAHYUNI IMRON
SRIWAHYUNI IMRON Mohon Tunggu... Guru - Guru Ekonomi SMA

Belajar dan terus belajar selagi Allah masih memberikan kesehatan lahir dan batin serta keselamatan dunia akhirat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

23 Mei 2023   19:30 Diperbarui: 23 Mei 2023   19:27 1683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.1.a.8. Koneksi Antar Materi -- Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera buat kita semua...

SRIWAHYUNI

SMA NEGERI 1 BLEGA, BANGKALAN

CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 8

Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari modul 1.1?

Sebelum mempelajari modul 1.1 mengenai Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional -- Ki Hajar Dewantara, sebagai guru saya meyakini beberapa hal sebagai berikut:

  • Peserta didik, saya anggap sebagai obyek didik yang harus menerima pembelajaran dan paham materi yang diajarkan, sehingga guru adalah pemeran utama dalam kegiatan pembelajaran, sebagai guru saya harus mampu mentransfer ilmu kepada peserta didik saya secara klasikal (ceramah, diskusi, dan tanya jawab). Saya menganggap siswa tidak akan paham kalau materi pelajaran tidak saya jelaskan.
  • Peserta didik dikatakan telah tuntas belajar jika mereka bisa mengerjakan soal sesuai dengan kompetensi dasar yang tertera di kurikulum serta nilainya mampu melampaui KKM.
  • Kegiatan belajar selalu dilaksanakan di dalam kelas.
  • Memberikan tugas yang seragam tanpa mempertimbangkan keragaman potensi peserta didik.
  • Pemberian sanksi/hukuman kepada peserta didik dapat mengubah perilaku mereka ke arah yang lebih baik.

Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini? 

Banyak hal yang saya pelajari dan saya pahami tentang konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara melalui modul 1.1, Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional -- Ki Hajar Dewantara. Konsep-konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara memberi pengaruh yang cukup signifikan terhadap pemikiran saya tentang pendidikan. Hidup tumbuhnya anak terletak di luar kecakapan atau kehendak kita sebagai kaum pendidik. Peserta didik adalah makhluk, manusia, dan benda hidup, sehingga mereka hidup dan tumbuh menurut kodratnya sendiri. Kita kaum tenaga pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan-kekuatan kodrat itu, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya itu. Sebagai tenaga pendidik kita harus terbuka namun tetap waspada terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Pada dasarnya anak bukanlah kertas kosong yang bisa digambar sesuai dengan keinginan orang dewasa tetapi anak diibaratkan kertas yang sudah terisi namun masih belum rapi, sudah membawa kekuatan atau kodratnya yaitu kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam anak berbeda-beda. Kodrat alam anak yang tinggal di pegunungan akan beda kodratnya dengan anak yang tinggal di pesisir pantai. Mereka akan memiliki potensi, bakat dan minat yang berbeda. Maka kita harus menyadari bahwa setiap peserta didik itu beragam dan mempunyai keunikan sendiri-sendiri. Sedangkan kodrat zaman berhubungan dengan zaman yang dialami oleh peserta didik pada saat pengajaran atau pendidikan berlangsung. Untuk pendidikan saat ini, para tenaga pendidik harus menekankan pada kemampuan peserta didik untuk memiliki keterampilan abad ke 21 (creative, critical thinking, collaboration, communication)

Menurut KHD ada 3 prinsip untuk melakukan perubahan atau sering disebut 3 asas Trikon, diantaranya yaitu: Kontinuitas, konvergensi, dan konsentris. Kontinuitas maksudnya adalah ketika belajar kita harus berkelanjutan. Kita tidak boleh melupakan budaya dan sejarah dalam melakukan perubahan. Konvergensi maksudnya adalah pendidikan harus memanusiakan manusia dan memperkuat nilai kemanusiaan kita. Dan yang terakhir adalah konsentris maksudnya adalah pendidikan harus menghargai keberagaman dan memerdekakan pembelajar. Jadi jelas sekali terlihat bahwa pendidikan itu memerdekakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun