Pada 2020 lalu, saya dan suami memutuskan untuk membeli rumah. Seperti pekerja di Ibukota pada umumnya, kami mencari hunian di pinggiran Ibukota. Hal pertama dan utama yang menjadi pertimbangan sebelum membeli hunian adalah akses transportasi umum. Terutama KAI commuter.
Saat itu, saya menyarankan hunian di kawasan Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Respons pertama suami adalah "Hah, jauh banget", "Nanti baba kerja ke kantor bolak-baliknya capek di jalan".
Jawaban saya saat itu adalah enggak sejauh itu lah, kan naik kereta. Nggak perlu transit pindah kereta juga, karena kebetulan tempat kerja suami dekat dengan stasiun Jurangmangu.
Murah dan Cepat, Terasa Dekat
Semua kekhawatiran suami terjawab ketika kami melakukan survey perumahan ke daerah Parung Panjang dengan menggunakan KAI Commuter. Dari stasiun Pondok Ranji, -stasiun terdekat kontrakan kami- ke stasiun Parung Panjang hanya membutuhkan waktu tempuh sekitar 30 menit.
Masuk ke dalam kereta, kesan pertama adalah nyaman. Sesampainya di stasiun Parung Panjang, suami kembali berdecak kagum. Stasiun yang di memori masa kecilnya (saat itu masih kereta lokal) sebagai stasiun yang jauh dari segi jarak dan jauh dari kata megah, bertransformasi menjadi stasiun yang modern. Lengkap dengan fasilitas lift yang sangat berguna bagi saya yang saat itu sedang hamil.
Maklum, meski lama menjadi warga pinggiran Ibukota, sebelumnya suami tidak pernah menjajal naik KAI Commuter. Saya ingat betul, ucapan suami setelah menjajal KAI Commuter untuk pertama kali. "Kenapa ya orang-orang yang rumahnya jauh lebih seneng naik motoran atau mobil, macet-macetan, capek diperjalanan. Padahal bisa naik kereta yang tinggal duduk aja, sampe."
Transportasi Andalan Keluarga
Dari pengalaman bersama KAI Commuter tersebut kami mantap untuk memiliki hunian di kawasan Parung Panjang. Sejak saat itu pula, KAI Commuter menjadi transportasi umum yang menjadi andalan keluarga kami. Alasannya :
- Murah. Tarif kereta dari stasiun Parung Panjang ke stasiun Jurangmangu  Rp 4.000. Menitipkan motor inap di stasiun Jurangmangu cukup membayar Rp 8.000. Dalam sehari setidaknya ongkos yang dikeluarkan dengan menggunakan KAI Commuter cukup hemat, tiket kereta pulang pergi Rp 8.000 dan parkir motor Rp 8.000. Total 16,000. Bayangkan jika dari Parung Panjang ke Jurangmangu menggunakan kendaraan pribadi. Nominal Rp 16.000 tentu tidak cukup untuk sekedar isi bensin. Belum lagi biaya tol. Belum lagi macetnya. Ahh, sudahlah..membayangkannya saja sudah capek duluan.
- Cepat. Waktu tempuh dari stasiun Parung Panjang ke stasiun Jurangmangu hanya sekitar 20 menitan. Waktu tempuh tersebut hampir selalu pasti. Jarak waktu kereta yang berangkat dari stasiun Parung Panjang ke stasiun Jurangmangu juga tidak terlalu lama. Jadi, kalau ketinggalan kereta sebelumnya, cukup menunggu 5-10 menit saja untuk naik ke kereta berikutnya. Selain sebagai transportasi untuk bolak-balik kerja, kami juga mengandalkan KAI Commuter ketika harus pulang kampung ke Cirebon. Jujur saja, kami tidak khawatir ketinggalan kereta jarak jauh dari Jakarta ke Cirebon dengan menggandalkan KAI Commuter. Waktu tempuh dari stasiun Parung Panjang ke stasiun Tanah Abang, kurang dari satu jam. Dengan kecepatan dan ketepatan waktu tersebut, kami bisa sampai stasiun Gambir dengan tepat waktu. Tanpa harus panik menghadapi macet atau ngebut di jalan.
- Aman. Sebagai perempuan, memilih moda transportasi umum yang aman adalah hal yang paling utama. Senang sekali dengan komitmen KAI Commuter yang juga memberikan rasa aman kepada seluruh penumpang. Khususnya, perempuan. Gerbong khusus perempuan, bagi saya memberikan keamanan ekstra ketika naik KAI Commuter. Namun, jika sedang tidak di gerbong khusus perempuan, saya memilih posisi yang dekat dengan petugas. Kehadiran petugas di dalam kereta memberikan jaminan rasa aman bagi. Di sisi lain, harus diakui bahwa petugas KAI Commuter helpful dan humanis dalam menghadapi penumpang.
- Nyaman. Gimana nggak nyaman coba?! Kalau kamu bisa menikmati fasilitas umum yang bersih, rapih, plus adem. Iya, dengan harga tiket yang murah itu bagi saya KAI Commuter memberikan kenyamanan lebih. Deretan kursi yang bersih, lantai yang selalu dibersihkan setiap akan sampai stasiun akhir. Tidak ketinggalan fasilitas AC yang bikin perjalanan adem.
- Hangat. Bagi saya nilai lebih naik KAI Commuter adalah pelayanannya yang hangat. Selama ini saya hanya membaca dan melihat melalui video atau postingan viral di media sosial mengenai kehangatan pelayanan karyawan KAI Commuter. Hingga saya melihat dan merasakan sendiri ketulusan karyawan KAI Commuter dalam memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang.