Mohon tunggu...
Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobby syaa memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Judul 14 tema di bawah ini

17 Januari 2025   15:21 Diperbarui: 17 Januari 2025   15:21 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori attachment yang dikemukakan oleh John Bowlby dan dikembangkan lebih lanjut oleh Mary Ainsworth merupakan salah satu teori penting dalam psikologi perkembangan. Teori ini menjelaskan tentang ikatan emosional yang terbentuk antara anak dan pengasuh utamanya, yang memengaruhi perkembangan sosial, emosional, dan perilaku anak.
*John Bowlby
Bowlby mendefinisikan attachment sebagai ikatan emosional yang kuat antara anak dan pengasuh utamanya, yang memberikan rasa aman dan perlindungan.
Ia berargumen bahwa kemampuan untuk membentuk ikatan ini adalah hasil dari evolusi, karena mendukung kelangsungan hidup anak. Anak yang dekat dengan pengasuhnya memiliki peluang lebih besar untuk bertahan hidup dari ancaman.
*Konsep utama dalam teori Bowlby:
1.Safe haven: Anak mencari pengasuh ketika merasa takut atau membutuhkan kenyamanan.
2.Secure base: Anak menggunakan pengasuh sebagai "basis aman" untuk menjelajahi lingkungan.
3.Proximity maintenance: Anak berusaha untuk tetap dekat dengan pengasuh.
4.Separation distress: Anak merasa cemas atau terganggu ketika terpisah dari pengasuh.
*Bowlby menekankan pentingnya hubungan awal dalam kehidupan seorang anak, terutama pada masa kritis (0-5 tahun), dalam membentuk pola hubungan di masa dewasa.
*Mary Ainsworth
Mary Ainsworth mengembangkan teori Bowlby melalui penelitian empiris, khususnya melalui eksperimen Strange Situation pada tahun 1970-an.
*Strange Situation adalah prosedur yang mengamati reaksi anak kecil saat berpisah dan bersatu kembali dengan pengasuhnya. Berdasarkan observasi ini, Ainsworth mengidentifikasi empat pola attachment utama:
1.Secure attachment:
*Anak merasa aman dan percaya bahwa pengasuh akan memberikan dukungan jika diperlukan.
*Anak menunjukkan distress saat pengasuh pergi, tetapi dapat dengan cepat ditenangkan ketika pengasuh kembali.
2.Insecure-avoidant attachment:
*Anak tampak mandiri dan menghindari pengasuh, bahkan ketika merasa stres.
*Hal ini sering disebabkan oleh pengasuh yang cenderung tidak responsif terhadap kebutuhan anak.
3.Insecure-ambivalent/resistant attachment:
*Anak sangat cemas saat pengasuh pergi, tetapi sulit ditenangkan saat pengasuh kembali.
*Anak sering menunjukkan kemarahan atau kebingungan terhadap pengasuh.
4.Disorganized attachment (ditambahkan kemudian oleh peneliti lain):
*Anak menunjukkan perilaku campuran dan tidak terorganisasi, sering dikaitkan dengan trauma atau pengasuhan yang tidak konsisten.
Kontribusi Utama
*Bowlby memberikan dasar teoritis tentang pentingnya attachment dalam perkembangan anak.
*Ainsworth memberikan bukti empiris melalui penelitian dan mengembangkan klasifikasi pola attachment.
*Teori ini memiliki dampak besar dalam psikologi perkembangan, pengasuhan anak, dan terapi keluarga, karena menunjukkan bagaimana pola attachment awal memengaruhi hubungan interpersonal dan kesehatan mental di masa dewasa.

9.) Teori Perkembangan Moral Yang Dikemukakan Lawrence Kohlberg

Teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh Lawrence Kohlberg adalah teori yang menjelaskan bagaimana individu mengembangkan kemampuan untuk membuat keputusan moral dari tahap ke tahap sepanjang hidup mereka. Teori ini terdiri dari tiga tingkatan utama, yang masing-masing terbagi menjadi dua tahap. Berikut penjelasannya:

1.Tingkat Pra-Konvensional

*Tahap 1: Orientasi Hukuman dan Kepatuhan Individu bertindak berdasarkan menghindari hukuman. Perilaku dianggap benar jika menghindari konsekuensi negatif.

*Tahap 2: Orientasi Instrumental dan Relativis Tindakan didasarkan pada kepentingan pribadi dan keuntungan yang dapat diperoleh. Ada konsep "memberi dan menerima" (prinsip resiprositas sederhana).

2.Tingkat Konvensional

*Tahap 3: Orientasi Kesesuaian Interpersonal (Good Boy/Good Girl) Perilaku moral didorong oleh keinginan untuk mendapatkan persetujuan dari orang lain. Fokus pada menjadi "orang baik" dalam pandangan masyarakat.

*Tahap 4: Orientasi Hukum dan Ketertiban Moralitas didasarkan pada aturan, hukum, dan kewajiban sosial untuk menjaga ketertiban masyarakat.

3.Tingkat Pasca-Konvensional

*Tahap 5: Orientasi Kontrak Sosial Individu menyadari bahwa hukum dan aturan adalah kontrak sosial yang dapat diubah demi kebaikan bersama, dengan memperhatikan hak asasi manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun