Mohon tunggu...
Sri Wahyuni
Sri Wahyuni Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa UIN Bandung (Ilkom Jurnalistik)

Menulis everytime

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Menghadapi Quarter Life Crisis: Panduan untuk Menemuka Arah di Usia 20-an

25 September 2024   15:09 Diperbarui: 26 September 2024   19:40 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar: Pinterest.com) 

Apa sih itu Quarter-Life Crisis? quarter-life crisis adalah fase di mana seseorang di usia 20-an hingga awal 30-an mulai mempertanyakan tujuan hidup, karier, hubungan, dan identitas diri. Perasaan cemas, kebingungan, dan ketidakpastian sering kali muncul selama periode ini, membuat banyak orang merasa tersesat dan terjebak.

Berikut adalah langkah-langkah untuk menghadapi quarter-life crisis:

1. Kenali dan terima perasaanmu

Langkah pertama adalah menyadari bahwa perasaan cemas dan bingung yang kamu alami adalah normal. Banyak orang di usia ini melalui fase yang sama. Jangan mengabaikan perasaan ini, melainkan terima dan pahami bahwa ini adalah bagian dari proses pertumbuhan.

2. Evaluasi tujuan dan nilai hidup

Luangkan waktu untuk merenungkan apa yang benar-benar penting bagimu. Apa yang kamu inginkan dalam hidup? Apakah tujuan yang kamu kejar saat ini sesuai dengan nilai-nilai dan passion kamu? Jika tidak, mungkin inilah saatnya untuk mengarahkan kembali fokus hidupmu.

3. Jangan takut untuk mengeksplorasi

Cobalah hal-hal baru, ini bisa berupa hobi baru, bepergian, atau mengambil kursus yang selalu kamu inginkan. Eksplorasi ini tidak hanya bisa memberikan wawasan baru, tetapi juga membantu menemukan hal yang benar-benar membuatmu bahagia.

4. Bangun dukungan sosia

Jangan menghadapi krisis ini sendirian, coba berbicaralah dengan teman, keluarga, atau bahkan seorang mentor. Terkadang, mendengar perspektif dari orang lain yang telah melalui fase serupa bisa sangat membantu.

5. Tetapkan tujuan k dan realistis

Mulailah dengan menetapkan tujuan-tujuan kecil yang dapat dicapai. Hal ini bisa membantumu merasa lebih terkendali dan memberikan rasa pencapaian, yang pada gilirannya akan mengurangi kecemasan.

6. Fokus pada kesehatan mental dan fisik

Jangan lupakan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental. Olahraga teratur, meditasi, atau sekadar berjalan di alam terbuka dapat membantu meredakan stres dan memberikan pandangan yang lebih positif.

7. Cari bantuan profesional jika diperlukan

Jika perasaan cemas dan stres terasa semakin berat hingga mengganggu kehidupan sehari-hari, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog atau konselor. Mereka dapat memberikan panduan dan strategi yang lebih terstruktur untuk menghadapi krisis ini.

quarter-life crisis merupakan keadaan yang menantang, tetapi juga bisa menjadi kesempatan untuk mengenal diri sendiri lebih dalam dan menemukan arah baru yang lebih sesuai dengan tujuan hidupmu. Ingat, tidak ada jalan yang benar atau salah dalam menjalani kehidupan. Yang penting adalah bagaimana kamu terus bergerak maju dan belajar dari setiap pengalaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun