Hari terus berus berlalu begitu cepat tak terasa.
Ujian Nasional telah Aku lewati dan tinggal beberapa hari lagi pengumuman SNMPTN akan keluar. Semua temanku begitu gembira menanti pengumuman. Begitupun dengan Aku. Jantungku dag dig dug  saat membuka website yang berisikan pengumuman. Ku cari namaku, Aku terus mengscroll down tapi belum ketemu juga. Hingga pada pertengahan, Kulihat sebuah nama. "SEKAR DWI PUTRI" Aku tak langsung gembira begitu saja, Karena ku pikir Nama Sekar bukan hanya Aku saja. Ku cek lagi NISNnya, Dan benar. Ternyata Aku lolos. Aku langsung berteriak saat itu. Tak peduli jika semua pasang mata  yang ada di warnet tertuju padaku. Aku gembira. Dengan penuh kebahagiaan, Aku kembali kerumah dan langsung memberi tahu Ibu.
" Ibu.. Ibu.. Ibu.. Aku lolos SNMPTN Bu. Aku akan kuliah nanti "
" SPP Kuliah itu mahal. Sudah berapa kali Ibu bilang, Berhenti bermimpi Sekar!" Kata Ibu memarahiku. Kini Ibu terlihat benar-benar marah dan Ibu juga menangis.
" Aku akan berusaha buat dapat beasiswa nanti Bu. Aku mohon sama Ibu. Aku butuh izin Ibu buat kuliah. " Kataku terseduh sambil memegang erat tangan Ibu
" apa alasan Kamu mau jadi guru? apa bagusnya jadi Guru Sekar? Apa? "
" Aku mau jadi Guru biar bisa bantu orang lain mewujudkan cita-cita mereka Bu. Jadi guru itu mulia. Aku mohon sama Ibu" Â Kemudian Ibu hanya terdiam. Kemudian Aku di peluknya. Di ciumnya keningku. Dan Ia bisikkan
" Jadilah guru yang baik " Kemudian Ibu tersenyum.
Perasaanku tak bisa ku jelaskan bagaimana lagi. Kalau ada perasaan yang lebih baik di atas bahagia, Maka di situlah perasaanku saat ini.
Seperti yang ku katakan, Waktu begitu cepat berlalu. Dunia seakan cepat berputar. 4 Tahun sudah berlalu. Kini Aku sudah menjadi seorang guru bahasa Inggris disekolahku yang dulu. Kuliahku? Ku selesaikan dalam waktu 3 tahun 6 bulan. Aku sama sekali tidak pernah membebankan Ibu dalam biaya Kuliah. Aku mendapatkan beasiswa bidik misi saat itu. Dan untuk mendapat uang jajan tambahan, Aku membawa kue ke kampus dan ku jual kepada teman-temanku.
Perjalanan hidupku untuk menjadi seorang Guru tidaklah mudah. Begitu banyak  pengorbanan yang ku lakukan. Ribuan tantangan yang menghadangku tak membuatku kalah dan menyerah. Menjadi seorang guru merupakan pekerjaan yang mulia bagiku .