Wangi bunga mawar milik Ibu begitu menyejukkan pagiku. mang Ujang memang handal dalam merawat rumah dan juga tanaman. Ku lihat, Matahari juga sudah mulai terbit. Menampilkan jingganya dengan sempurna. Sesaat Aku tersenyum. Membayangkan Lagi, betapa Cantiknya sosok matahariku kini. Waktu menunjukkan pukul 07.30, Kuputuskan untuk bersepeda saja keliling kompleks dan memberikan kejutan untuk Matahariku.
Kamu tahu Matahariku? Bukan, Bukan matahari yang di atas. Yang ku maksud adalah Bunga Lily Susanteo. Gadis Matahariku. Kini Aku kembali ke Jogja untuknya. Untuk semua pertanyaan yang kini banyak bersarang di kepalanya.Â
Ku kayuh sepedaku pelan. Hingga Aku sampai di depan rumah Bunga. Sekilas trumah Bunga tak banyak berubah. Hanya sedikit di ubah halamannya dan juga catnya. Lalu Aku masuk dan memencet Bel. Jantungku berdegub kencang. 5 Tahun sudah Aku tak bertemu dengannya. Ku coba untuk menstabilkan jantungku, tetap saja tak bisa. Kemudian gagang pintu bergerak. Sepertinya ada seseorang yang akan membuka pintu. Aduh, lututku begitu gugup dan tanganku juga begitu dingin..
" Maaf, cari siapa yah?" Tanya seseorang yang tak ku kenal yang kini berdiri di hadapanku. Seorang gadis. Kira-kira berusia 15. Apa mungkin dia saudara Bunga?Â
" Bunganya ada? " tanyaku
" maaf, disini tidak ada yang namanya Bunga Mas" Apa Aku salah dengar? Atau Aku salah rumah? Ku rasa tidak.Â
" Kalau Pak Krisna Susanteo ada?"Â
" Maaf mas sepertinya orang yang mas cari sudah tidak tinggal disini" Jawabnya, Aku tak mengerti. Aku hanya mengernyitkan dahiku saja seolah minta penjelasan yang lebih detail.
" Begini yah mas, Saya sama orang tua saja baru saja pindah dirumah ini 2 minggu yang lalu. Mungkin orang yang mas cari adalah pemilik rumah sebelumnya. Sudah yah mas, Permisi " Kata Gadis itu kemudian menutup pintu.Â
Bunga pindah? Dan tidak mengabariku? Astaga, bagaimana bisa Ia mengabariku jika Aku tak pernah mengabarinya sama sekali. Ini semua salahku. Aku harus mencari Bunga. Kuputuskan untuk pulang berganti pakaian dan memutuskan untuk mencari Katty. Katty adalah sahabat Bunga sejak SMA.
Dengan kecepatan penuh, Aku membawa mobil menuju Rumah Katty, Aku hanya berdoa bahwa Katty masih tinggal dirumahnya yang lama. Ku pencet bel rumah Katty dengan gusar. Kemudian seseorang keluar dengan setelah Kemeja Putih dan juga Rok span berwarna hitam di atas lutut.