Mohon tunggu...
Sri Wahyuni
Sri Wahyuni Mohon Tunggu... Mahasiswa -

i'm a pluviophile. i really love writing and singing. ordinary girl. and addctd with coffee (:

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bunga Sakura dan Musim Semi

8 November 2017   21:20 Diperbarui: 8 November 2017   21:38 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Watash ino namaeha taka Murayama" (Nama Saya Taka Murayama) Kata Pria tersebut sambil menundukkan badannya. Namanya adalah Taka.Rose tersenyum.

"Watash ino namaeha Madyline Rose" (Nama Saya Madyline Rose) Kata Rose.

Sejak saat perkenalan yang resmi itu, Rose dan Taka semakin dekat. Taka mengenalkan Jepang kepada Rose. Dan Rose semakin menyukai Jepang.  Rose dan Taka menjadi teman baik. Ketika Rose Di Indonesia, Rose tetap menghubungi Taka melalui telefon. Waktu memang begitu cepat berlalu. Seakan roda dunia begitu cepat berputar. 4 Tahun sudah mereka berteman baik. Bahkan tumbuh benih-benih cinta antara mereka berdua. Namun, mereka saling menyembunyikan perasaan tersebut. 2 Tahun yang lalu Taka juga berkunjung ke Indonesia. Dan Rose memperkenalkan Taka kepada kedua orang tuanya. Sebagai Teman saja. 

Tepat di hari ke 1460 mereka saling kenal, musim semi juga sudah tiba. Rose sudah menunggu Taka di bawah pohon Bunga Sakura di tengah taman Kota. Mereka memiliki janji bertemu hari ini. Rose berniat untuk mengungkapkan segala isi hatinya kepada Taka. 10 Menit Rose menunggu, Akhirnya Taka datang. Saat itu benar-benar canggung. Mereka berdua sibuk dengan fikiran masing-masing. Saling merasa takut untuk mengungkapkan perasaan. Beberapa saat kemudian, sebuah cairan berwarna merah dan kental keluar dari hidung Rose. Itu Darah. Sangat Banyak. Penglihatan ROse mulai kabur. Kepalanya pusing. Taka menjadi panik. Ia Bingung harus berbuat apa. Taka mencoba untuk menggendong Rose, namun ROse menolak. 

" Watashitachi wa koko ni iru. Watashi wa anata ni tsutaetaikoto ga arimasu." (Kita disini saja. Ada yang ingin aku sampaikan kepadamu.) Kata Rose sambil tersenyum dan mencoba menenangkan Taka. Taka mencoba untuk tidak panik dan mencoba memahami Keadaan Rose.

"Anata no kata ni katamukete mo īdesu ka? "(boleh aku bersandar di bahumu?) Tanya Rose dan di jawab Taka dengan sebuah anggukan. Rose bersandar di bahu sebelah Kanan Taka. Entah apa yang membuat Tangan Taka spontan mengelus kepala Rose perlahan. 

"Anata o aishite irunara, watashi o yurushitekudasai. Kono kanjō wa watashi o fusegu koto ga dekimasen. Watashi wa nani no riyū mo naku anata o aishiteimasu. Haru no ōka no yō ni. Watashi wa Nihon ni motto fukaku shitte morau koto ni kansha shitai. Watashi o kaiteki ni shite kurete arigatō. Anata wa watashi no mottomo utsukushī harudesu. Itsuka anata ga miru koto ga deki, watashi wa mō anata to inai, itsumo kono basho ni kuru koto o wasurenaide kudasai. Otagai o shitte iru basho." (Maafkan aku jika aku menyayangimu. Perasaan ini tak bisa ku cegah. Aku menyayangimu tanpa alasan. Seperti Bunga Sakura yang gugur di musim semi. Aku ingin berterima kasih karena kamu sudah membuatku mengenal Jepang semakin dalam. Dan terima kasih karena sudah membuatku nyaman. Kamu adalah Musim Semi terindahku. Jika suatu saat kamu bisa melihat, dan aku tidak bersamamu lagi, Jangan lupa untuk selalu datang ke tempat ini. Tempat di mana kita saling kenal) Rose mengatakannya semakin lambat. Perlahan nasafnya berkurang. Hingga akhirnya Nafas Rose habis. Rose telah pergi. Rose meninggalkan Taka dengan sejuta angan. Angan yang mereka bangun bersama. 

" Aku Mencintaimu Rose " Kata Taka sambil Menangis dan mengeluarkan sebuah kotak yang berisi Cincin. Taka memeluk Erat Rose. Di peluknya Rose dengan penuh penyesalan.

Beberapa tahun kemudian, Taka sudah bisa melihat. Rose mendonorkan Matanya untuk Taka. Yang Ia sampaikan melalui sepucuk surat saat itu. Taka masih mencintai Rose. Baginya, Rose adalah sosok yang tak tergantikan. Bagi Taka Musim semi tak akan Indah lagi sejak kepergian Rose. Yang di nantikan Taka saat musim semi hanyalah Bunga sakura. Karena ketika bunga sakura bermekaran, Serasa Ia merasakan Rose sedang bersamanya. Bagi Taka, Rose adalah Bunga Sakura-nya. Bunga Musim Seminya ..

Note : Aku mohon saran dan kritiknya. Dan menurut kalian cerita ini bagaimana? 

Terima Kasih sudah meluangkan waktu kalian untuk membaca cerita yang di tulis dan di ketik oleh tangan mungil ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun