Keindahan Anggrek  terletak pada rahasia yang tumbuh dan berkembang secara perlahan.  Merambat melalui akar, daun, dan kelopak yang mempesona. Indonesia, dengan keragaman hayati yang mengagumkan, menjadi rumah bagi sekitar 6.000 spesies Anggrek. Namun, dibalik keindahan itu tersimpan cerita tentang potensi yang belum tergali sepenuhnya.
Webinar bertajuk "Pesona Anggrek Lokal Indonesia: Potensi dan Peluang Bisnis" yang diselenggarakan oleh DPD PAI Jawa Barat dan HIMUBIN-UNWIM pada hari Minggu, 18 Januari 2025, menjadi ruang pertemuan  antara  mahasiswa, para pecinta Anggrek, ahli, dan pengusaha Anggrek. Dimulai pada pukul 08.00 WIB hingga menjelang siang hari. Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor III Universitas Winaya Mukti, Ibu DR. Ir. Elly Roosma Ria, M. Si, dan diisi oleh tiga narasumber dengan latar belakang keilmuan dan pengalaman yang mumpuni. Tidak hanya keindahan anggrek yang dibahas, tetapi juga tantangan pelestarian, teknologi inovatif, dan potensi besar yang dimiliki  bunga ini.
Sejarah dan Kehidupan Anggrek: Sebuah Pelajaran Dari Masa Lalu
Paparan pertama diberikan oleh Bapak Romiyadi, S.P., M.P., yang membawa peserta mengikuti sejarah panjang Anggrek. Dimulai dari penamaan  dan kemudian peranannya dalam budidaya hingga ekosistem alami. Anggrek bukan sekadar bunga; ia adalah cerminan dari keunikan morfologi, dengan struktur yang memukau dan adaptasi yang menakjubkan.
Bapak Romiyadi menjelaskan syarat tumbuh anggrek, yang membutuhkan kelembapan, pencahayaan, dan nutrisi spesifik. Kemudian penjelasan tentang lingkungan hidup Anggrek; beberapa menggantung di pepohonan (epifit), sementara yang lain hidup di tanah (terestrial) atau bahkan di bebatuan (litofit).
Namun yang menarik adalah penjelasan tentang perbanyakan non-konvensional. Teknologi seperti kultur jaringan  yang membuka pintu bagi pelestarian spesies langka dan eksplorasi hibrida baru. Menggali potensi anggrek, adalah langkah pertama dalam menyelamatkan flora Indonesia dari ancaman kepunahan.
Aklimatisasi: Seni Menghidupkan Kembali
Kemudian pada sesi ke - 2 Bapak Adi Sopian, S.P., menjelaskan proses aklimatisasi.  sebuah proses ilmiah yang menghubungkan laboratorium dengan alam bebas. Definisi aklimatisasi sederhana: proses adaptasi tanaman dalam lingkungan baru yang berbeda dengan lingkungan asal. Namun di tangan  Bapak Adi, topik ini menjelma menjadi narasi penuh makna.
Beliau menguraikan manfaat aklimatisasi, dari mempertahankan kelangsungan hidup hingga meningkatkan produktivitas. Proses ini, meliputi langkah-langkah persiapan alat dan bahan, seperti media tanam steril, menjadi penentu keberhasilan dalam memindahkan anggrek dari lingkungan laboratorium, dalam botol steril ke habitat aslinya.
Keberhasilan aklimatisasi bukan hanya tentang ilmu pengetahuan, Â teori, tapi juga kepekaan. Dalam diamnya Anggrek berbicara, dan tugas kita adalah mendengarkan.
Peluang Bisnis Anggrek: Antara Mimpi dan Realitas
Ibu Romlah Wikardi, sebagai nara sumber ke-3 yang juga Ketua DPD PAI Jabar memberikan pemaparan untuk menghidupkan kembali harapan bagi industri Anggrek. Beliau memulai dengan memperkenalkan profil DPD PAI Jawa Barat, sejarah, visi, misi, dan strategi penta helix yang melibatkan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, komunitas, dunia usaha, dan media.
Bu Romlah mengungkapkan bahwa setiap tahap dalam siklus hidup Anggrek; dari pembibitan hingga berbunga memiliki segmentasi pasar tersendiri. Ada pasar untuk pecinta keindahan, peneliti, hingga pengusaha kreatif yang memanfaatkan anggrek sebagai bahan dasar produk  bisnis, industry kreatif dan seni.
Namun, seperti halnya peluang, ada pula tantangan yang menghadang: persaingan, perubahan iklim, hingga kurangnya kesadaran masyarakat akan nilai ekonomi anggrek. Meski begitu, beliau optimis. "Anggrek adalah simbol adaptasi dan ketahanan. Di tangan yang tepat, ia akan tumbuh menjadi bisnis yang berakar kuat," ujarnya.
Ibu Romlah juga menyebutkan rencana kegiatan DPD PAI Jawa Barat pada tahun 2025 yang bertujuan untuk mengembangkan industri anggrek di tingkat lokal dan internasional. Ia menggarisbawahi pentingnya memanfaatkan industri kreatif berbasis anggrek, dari hiasan meja hingga produk kreatif  eksklusif.
Webinar ini bukan sekadar diskusi; ia adalah seruan untuk bertindak. Dari sejarah hingga peluang bisnis, dari laboratorium hingga pasar. Anggrek lokal Indonesia memiliki potensi untuk menjadi komoditas unggulan yang tidak hanya menguntungkan, melestarikan alam dan juga mensejahterakan.
Seperti Anggrek yang memerlukan waktu untuk mekar sempurna, demikian pula industri Anggrek. Namun dengan kerja sama lintas sektor, kepekaan terhadap alam, dan inovasi berkelanjutan, anggrek akan terus menjadi pesona yang tak lekang oleh waktu.
Kita, sebagai penjaga kekayaan hayati, memiliki  tanggung jawab untuk memastikan flora ini tetap ada. Sebab, dalam kelopak Anggrek, tersimpan mimpi dan harapan untuk masa depan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H