Namun, seperti halnya peluang, ada pula tantangan yang menghadang: persaingan, perubahan iklim, hingga kurangnya kesadaran masyarakat akan nilai ekonomi anggrek. Meski begitu, beliau optimis. "Anggrek adalah simbol adaptasi dan ketahanan. Di tangan yang tepat, ia akan tumbuh menjadi bisnis yang berakar kuat," ujarnya.
Ibu Romlah juga menyebutkan rencana kegiatan DPD PAI Jawa Barat pada tahun 2025 yang bertujuan untuk mengembangkan industri anggrek di tingkat lokal dan internasional. Ia menggarisbawahi pentingnya memanfaatkan industri kreatif berbasis anggrek, dari hiasan meja hingga produk kreatif  eksklusif.
Webinar ini bukan sekadar diskusi; ia adalah seruan untuk bertindak. Dari sejarah hingga peluang bisnis, dari laboratorium hingga pasar. Anggrek lokal Indonesia memiliki potensi untuk menjadi komoditas unggulan yang tidak hanya menguntungkan, melestarikan alam dan juga mensejahterakan.
Seperti Anggrek yang memerlukan waktu untuk mekar sempurna, demikian pula industri Anggrek. Namun dengan kerja sama lintas sektor, kepekaan terhadap alam, dan inovasi berkelanjutan, anggrek akan terus menjadi pesona yang tak lekang oleh waktu.
Kita, sebagai penjaga kekayaan hayati, memiliki  tanggung jawab untuk memastikan flora ini tetap ada. Sebab, dalam kelopak Anggrek, tersimpan mimpi dan harapan untuk masa depan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H