Mohon tunggu...
Sri Sutrianti
Sri Sutrianti Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP

tertarik belajar menulis sebagai upaya ekspresif terapi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menyusuri Curug, Kampung dan Hutan di Hari Natal

26 Desember 2024   07:06 Diperbarui: 26 Desember 2024   12:45 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejarah Curug Dago di depan pintu masuk. Dokpri

Perjalanan dari Terminal Dago ke Babakan Siliwangi

Di sebuah pagi dingin di Bandung, aroma liburan mengudara---Hari Natal, hari penuh kehangatan, doa, dan harapan.

Dari Terminal Dago, kami memulai langkah-langkah kecil, menyusuri jejak-jejak alam yang penuh makna.

Perjalanan ini, meski sederhana, adalah upaya untuk mendekatkan diri kepada kehidupan, perjalanan santai sebagai rekreasi sekaligus menghidupkan jiwa melalui olahraga kardio.

Terminal Dago ke Curug Dago: Napak Tilas 

Langkah pertama membawa kami menuruni jalur yang mengarah ke Curug Dago, sebuah air terjun kecil yang banyak menyimpan cerita. 

Jalan setapak menurun tajam, dan lutut saya, mulai merasakan tekanan yang perlahan menguji. Namun, itu saya abaikan, setiap langkah terasa lebih bermakna.

Suasana Curug Dago. Dokpri
Suasana Curug Dago. Dokpri
Suara gemericik air mulai terdengar, memecah keheningan pagi.

Curug Dago adalah curug kecil dibandingkan dengan air terjun lainnya di Jawa Barat. Memiliki nuansa sakral tersendiri.

Di tengah hutan kecil, air yang mengalir seolah berbisik tentang kedamaian dan pertemuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun