Mohon tunggu...
Sri Sutrianti
Sri Sutrianti Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA SMP

tertarik belajar menulis sebagai upaya ekspresif terapi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menyusuri Arus Kehidupan

7 September 2024   13:15 Diperbarui: 7 September 2024   13:18 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seorang guru yang sejak awal tampak khawatir, suaranya bergetar, "Aku tidak bisa berenang, jangan biarkan aku jatuh!" Namun beberapa saat kemudian, setelah perahu berhasil melewati jeram pertama, ia tertawa bersama yang lain. Ketakutan perlahan luruh di tengah derasnya arus, digantikan oleh kesadaran bahwa ada sesuatu yang lebih kuat dari rasa takut: keberanian yang lahir dari kebersamaan.


Ketika Air dan Langit Bertemu

Dua jam berlalu begitu cepat. Seperti mimpi yang samar namun membekas. Perahu kami akhirnya sampai di tepi sungai. Wajah-wajah yang semula tegang kini dihiasi dengan senyum puas, kelegaan yang tak sepenuhnya bisa dijelaskan. Kami telah melewati sesuatu yang, bagi sebagian, tak pernah mereka bayangkan akan dilakukan. Di tepi sungai, kami duduk, bercengkerama, menikmati makan siang sederhana yang terasa lebih nikmat setelah dilalui oleh Adrenalin dan peluh.

Arung jeram di Situ Cileunca bukan sekadar menaklukkan sungai, tetapi juga menaklukkan diri. Jeram-jeram kecil membawa mereka melintasi batas kenyamanan, sementara jeritan tawa menyatu dengan gemuruh arus. Pada akhirnya, semua yang mereka khawatirkan di awal perjalanan berubah menjadi kenangan manis yang tak terhapuskan

Hari itu, sungai bukan hanya sekadar aliran air yang membawa tubuh mereka dari hulu ke hilir.  Dalam keheningan dan gelegak arusnya, juga membawa kami pada sebuah pelajaran yang tak akan ditemukan di dalam kelas—tentang menghadapi ketakutan, tentang kekuatan diri, dan tentang arti persahabatan yang mendalam. di balik setiap jeram yang menakutkan, selalu ada ketenangan yang menunggu di sisi lainnya.

Perjalanan kami pun selesai. Namun, di dalam hati ada sesuatu yang tertinggal. Sesuatu yang, mungkin tanpa disadari, akan dibawa pulang dan disampaikan pada anak-anak di sekolah—bahwa hidup, seperti sungai, kadang kala menantang kita untuk berani melawan arus, bukan untuk menaklukkannya, tetapi untuk menyelami keberanian yang ada di dalam diri kita sendiri.


"The river has taught me to listen; you will learn from it, too. The river knows everything; one can learn everything from it." – Hermann Hesse, Siddhartha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun