Mohon tunggu...
Sri Sutrianti
Sri Sutrianti Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA SMP

tertarik belajar menulis sebagai upaya ekspresif terapi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Indonesia Sebagai Surga Ilmuwan: Masa Lalu, Tantangan, dan Peluang di Era Modern

7 Juli 2024   07:15 Diperbarui: 7 Juli 2024   07:17 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DR. Bagus Mulyadi. Sumber End game Youtube


Pendidikan di Era Modern

Bagus  menggarisbawahi pentingnya pendidikan modern dalam memajukan ilmu pengetahuan. Integrasi antara ilmu pengetahuan tradisional dan sistem pendidikan modern menjadi tantangan yang harus dihadapi. Pendidikan yang menghargai warisan masa lalu dan memanfaatkannya untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah adalah kunci keberhasilan.


Teknologi sebagai Daya Dorong

Era digital menawarkan peluang besar bagi kebangkitan ilmu pengetahuan di Nusantara. Bagus optimis bahwa teknologi digital bisa menjadi alat ampuh untuk menghidupkan kembali kejayaan ilmiah Nusantara. Platform digital memungkinkan penyebaran ilmu pengetahuan secara luas dan cepat. Webinar, kursus online, dan diskusi virtual dapat menjangkau audiens yang lebih besar dan beragam.


Peran Generasi Muda

Generasi muda memiliki peran penting dalam kebangkitan ini. Mereka harus didorong untuk mengeksplorasi dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan semangat inovasi dan kreativitas. Pendidikan yang berfokus pada STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) harus digalakkan. Namun juga harus melibatkan adat, budaya dan seni untuk menciptakan pendekatan yang holistik.


Kolaborasi Global

Kebangkitan ilmu pengetahuan tidak bisa terjadi dalam isolasi. Kolaborasi global dengan ilmuwan dan institusi internasional sangat diperlukan. Bagus mengajak ilmuwan Indonesia untuk lebih proaktif dalam menjalin kerja sama internasional. Berbagi pengetahuan, dan belajar dari pengalaman negara lain yang telah berhasil mengembangkan ekosistem ilmiah yang maju.


Talenta Muda Indonesia

Episode ini juga menampilkan wawancara dengan beberapa tokoh muda bertalenta yang memiliki visi besar untuk memajukan Indonesia. Mereka berbagi cerita tentang proyek-proyek inovatif yang mereka kembangkan, tantangan yang mereka hadapi, dan harapan mereka untuk masa depan ilmu pengetahuan di Indonesia.


Denica Riadini  :" Tumpang sari adalah metode bertani yang paling baik karena tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga memperbaiki kualitas tanah. Ini adalah bentuk pertanian regeneratif yang berkelanjutan. Tumpang sari merupakan regenerative farming,  adalah masa depan pertanian. Dengan metode ini, kita bisa memulihkan ekosistem dan meningkatkan hasil panen tanpa merusak lingkungan".


Diaspora Indonesia

Diaspora Indonesia yang tinggal dan bekerja di luar negeri juga memiliki peran penting dalam memajukan ilmu pengetahuan. Mereka membawa pengalaman dan pengetahuan yang dapat diaplikasikan untuk memajukan Indonesia. Kolaborasi antara ilmuwan di dalam dan luar negeri dapat menciptakan sinergi yang kuat untuk kebangkitan ilmiah. Seperti yang dikatakan oleh Dr. Sastia  Prama Putri :

 "Bioteknologi bisa menjadi solusi untuk banyak tantangan global, mulai dari kesehatan hingga ketahanan pangan. Kita perlu mendorong lebih banyak penelitian dan inovasi di bidang ini. Riset yang solid dan kolaborasi internasional adalah kunci untuk kemajuan ilmu pengetahuan. Kita harus terus mendukung penelitian yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat".


Episode "Negeri Ini Pernah Jadi Surganya Ilmuwan Dunia" memberikan wawasan tentang potensi besar yang dimiliki Nusantara dalam bidang ilmu pengetahuan. Bagus Mulyadi, melalui narasinya yang  menarik dan ilmiah, mengajak kita untuk tidak hanya mengenang kejayaan masa lalu.  Tetapi juga bekerja keras untuk membangun masa depan yang lebih cemerlang. Indonesia bisa kembali menjadi 'guru' dunia di abad ini. Ketika umat manusia sedang mencari jawaban dari perubahan iklim dan konflik akibat perbedaan, sebetulnya bangsa kita punya jawabannya.
Namun, satu yang diperlukan jika kita ingin merangkul narasi ini: keterbukaan untuk menelisik kembali sejarah yang hampir lapuk dimakan debu waktu. Dengan terus belajar, berinovasi, dan berkolaborasi, Nusantara dapat kembali menjadi pusat keunggulan ilmiah yang dihormati di seluruh dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun