Memberi Dukungan dan Pengakuan: Mengakui prestasi dan usaha mereka dapat meningkatkan rasa percaya diri.
Mendorong Ekspresi Diri: Mengajak remaja untuk berbicara tentang perasaan dan pemikiran mereka tanpa takut dihakimi.
2. Mengembangkan Kemampuan Sosial
Melatih Keterampilan Sosial: Praktikkan percakapan sehari-hari, seperti cara memulai dan mengakhiri percakapan dengan sopan.
Empati dan Mendengarkan Aktif: Mendorong remaja untuk mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian dan mencoba memahami perspektif mereka.
3.Mengelola Konflik
Pendekatan Solusi Masalah: Ajarkan teknik negosiasi dan penyelesaian masalah yang konstruktif.
Kontrol Emosi: Mengajarkan pentingnya menenangkan diri sebelum merespons dalam situasi konflik.
Remaja sering kali menghadapi tantangan dalam komunikasi karena tekanan dari teman sebaya, harapan akademis, dan perubahan hormon. Pastikan remaja merasa aman untuk berbicara tanpa takut dihakimi atau dihukum.Luangkan waktu khusus untuk berbicara dengan anak tanpa gangguan. Penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang terbuka dalam keluarga dapat meningkatkan hubungan dan dukungan sosial, yang penting untuk kesehatan mental remaja (Puffer et al., 2016).
Teknologi bisa menjadi alat komunikasi yang efektif jika digunakan dengan benar, tetapi juga dapat menjadi sumber distraksi. Bantu remaja memahami kapan dan bagaimana menggunakan teknologi dalam komunikasi. Bantu remaja mengenali tanda-tanda fisik dan emosional dari stres dan kecemasan.
Komunikasi yang efektif adalah keterampilan penting yang harus dikembangkan oleh remaja pria berusia 16-18 tahun. Dengan memahami dasar-dasar neurosains dan aspek psikologis dari komunikasi, remaja dapat belajar untuk berkomunikasi dengan lebih baik, yang pada gilirannya akan membantu mereka membangun hubungan yang sehat dan mengembangkan rasa percaya diri. Melalui latihan dan dukungan, remaja dapat menguasai keterampilan komunikasi yang akan bermanfaat sepanjang hidup mereka.