Mohon tunggu...
Sri Sutrianti
Sri Sutrianti Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA SMP

tertarik belajar menulis sebagai upaya ekspresif terapi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pesona Alam Menakjubkan: Eksplorasi Anggrek bersama DPD PAI Jabar

1 Juli 2024   04:58 Diperbarui: 1 Juli 2024   06:05 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perjalanan Eksplorasi Habitat Anggrek. Dokumentasi PAI Jabar.

Setelah semua penjelasan selesai, kami kembali berfoto bersama, mengabadikan semangat dan kebersamaan sebelum memulai eksplorasi yang sesungguhnya.

Perjalanan Eksplorasi Habitat Anggrek. Dokumentasi PAI Jabar.
Perjalanan Eksplorasi Habitat Anggrek. Dokumentasi PAI Jabar.
Sekitar pukul 09.00  kami memulai eksplorasi habitat Anggrek, dipimpin oleh Kang Olenx, dengan bantuan tim lapangan.  Kami menyusuri kawasan yang kaya akan habitat anggrek spesies.

Sepanjang perjalanan Narasumber, Bapak Romi menjelaskan,  Bahwa Anggrek memiliki ciri khas masing-masing. Mereka hidup di hutan dari yang bersifat terestrial sampai epifit. 

Ada anggrek yang tumbuh subur di hamparan  humus  basah di bawah perdu- perdu yang saling menjalin, dengan contoh Nepenthes. Ada pula yang menempel di batang pohon, cabang dan ranting. Jika kita perhatikan, itu menunjukkan habitat yang sesuai untuk mereka, ketika kita akan membudidayakannya.

Anggrek yang tumbuh di atas humus yang basah menunjukkan kesukaannya dengan tanah yang sangat subur, menyimpan kelembaban dan tidak terlalu suka dengan sinar matahari yang terik. Dan sebaliknya Anggrek yang ada di ranting pohon menunjukkan kesukaannya dengan sinar matahari yang cukup banyak dan angin yang cukup besar.

Perjalanan Eksplorasi yang menantang. Dokumentasi PAI Jabar.
Perjalanan Eksplorasi yang menantang. Dokumentasi PAI Jabar.
Seperti kata GM, seseorang yang pernah menanam pohon tentunya akan tahu; ketika ada batang yang tumbuh; bukan hanya batang  yang tumbuh  dalam ruang. Namun juga penanda yang tumbuh dalam waktu.

Berapa puluh bahkan ratus tahun mereka terhimpun dalam hutan  Panjang di sekeliling penangkaran Rusa, Ranca Upas ini.  Ribuan batang pohon tua dan muda saling merapat. Jalin menjalin bersama perdu, tanaman merambat, lumut dan cendawan. Sepanjang perjalanan, tumbuh rimbun gugus pakis yang entah sejak kapan menyembunyikan jalan setapak.

Di sebuah hutan Tropis, pohon-pohon saling merapat, terkadang bertaut, semua bergerombol dengan semak dari jenis dan zaman yang berjauhan.

Dalam hutan ini kita tak  melihat keterpisahan, mereka hidup bersama: dari akar yang kukuh, saling berjalin, mencengkeram ruang, dengan lengan perkasa. Kami tidak hanya menikmati keindahan alam tetapi juga mendapatkan sensasi magis, megah dan eksotik  yang tak terbantahkan.

Puncak Gunung UPAS. Dokumentasi PAI Jabar.
Puncak Gunung UPAS. Dokumentasi PAI Jabar.
Di sepanjang Cadas Panjang, hutan jadi monoton. Pohon-pohon kayu putih menguasai area. Batang mereka yang lurus menjulang bisa sampai 15 meter, berjajar rapi, masing-masing dengan kulit yang seakan-akan jangat telanjang yang di sana-sini terkelupas.

Kemudian kami turun, terlihat  hamparan kopi, perdu, Cabe Gendot, Kubis-kubisan dan  daun wortel. Bumi dibudidayakan dengan telaten di lereng ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun