Dalam getar suara parau dan pelan aku berkata:
“Seorang Ibu itu, ingin anak lelaki yang dilahirkan dengan penuh cinta itu menjadi seorang pemberani, tapi ketika anaknya menjadi sangat pemberani ibunya menjadi penakut. Ingin anak lelakinya keras seperti karang tetapi ketika anaknya terlampau keras Ibu akan melunakkanya dengan kasih".
Tiba-tiba telepon bergetar, aku lepaskan cengkraman di leher baju layang-layang.
Kuangkat dan kudekatkan telepon di telinga kananku.
Dari seberang sana terdengar suara kecil anakku itu berkata:
”Ibu, temani aku malam ini ya, aku ingin tidur dalam kehangatan pelukan Ibu. Aku ingin merasakan lembutnya elusan tangan dan merdunya suara dongengan Ibu sebelum aku tertidur”.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H