Mohon tunggu...
Sri Sutrianti
Sri Sutrianti Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP

tertarik belajar menulis sebagai upaya ekspresif terapi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tragedi Lebah Ratu

11 Mei 2024   08:30 Diperbarui: 11 Mei 2024   08:34 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hujan mulai reda. Aku lalu pergi ke bagian sarang lain tempat Kesatria Satu berbaring. Dia agak terperanjant melihat kedatanganku. Aku menatapnya beberapa lama.

"Ada apa Andara, kamu menatapku seperti itu? Menjauhlah dariku. Kini aku terbuang dan tersisihkan," katanya dengan suara parau. 

"Aku ingin menghiburmu, Kesatria," sahutku pelan seraya mengelus kepalanya. Dia menatap dalam-dalam, tangannya lalu menggenggam tangku erat-erat.

"Terima kasih, Andara. Kau begitu baik," katanya setengah berbisik.

"Janganlah murung seperti ini, Kesatria. Aku tau, kau satu-satunya kesatria yang gagah berani melindungi Bunda Ratu, menjaga kami saat musuh datang mengancam."

"Aku sayang pada Bunda Ratu, Andara. Aku sayang pada kalian semua."

"Aku tahu itu. Cinta Kesatria begitu dalam pada Bunda Ratu hingga berani berkorban."

"Tapi kini aku terbuang, Andara. Bunda Ratu melupakanku saat sayapku telah patah."

"Bukankah itu perbuatan mulia? Berkorban demi Bunda Ratu hingga kau harus kehilangan satu sayap?"

"Entahlah...aku hanya tahu bahwa itu adalah tugasku melindungi Bunda Ratu. Dia harus selamat dari ancaman apapun, karena dialah yang akan melahirkan ribuan saudaramu yang lain!"

"Mulia sekali pikiranmu, Kesatria. Tuhan akan menolongmu!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun