Mohon tunggu...
Sri Susanti UIN
Sri Susanti UIN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka bernyanyi dan suka membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Miskinnya Bacaan Dompu "Nggahi Rawi Pahu" yang Dirindukan

18 Oktober 2022   08:53 Diperbarui: 22 Oktober 2022   09:06 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Perpustakaan. (Dok. Pribadi Kevin Marco Tanaya via kompas.com) 

Menjadi penulis( buku) di Dompu bukanlah hal yang mudah. Ada banyak orang yang memiliki potensi tersebut, tapi atmosfirnya yang tidak mendukung.

Atmosfirnya tidak senang melihat saudara sedaerahnya yang berkembang menjadi obstacle atau hambatan serius. 

Seorang penulis asal Dompu yang saya kenal pernah mengeluh terkait aktivitas yang di lakoninya, "Na ngupa ku ncarana dibabu kaina ( akan selalu dicarikan cara untuk menjatukan (mencari kekurangan dari karya kita)", katanya. 

Setiap mau menulis, ada saja sentimen negative yang dihadapinya. Itu kata teman penulis itu, sehingga dia kadang merasa minder. Lantas bagaimana saya bersikap? 

Saya sama sekali tidak peduli dengan sentiment negatif itu. I do not fucking care about that. Sentimen negative inilah yang membuat sebagian orang Dompu yang memiliki potensi menulis tidak bergairah untuk menulis. Makin miskinlahbsumber bacaan tentang Dompu.

Sangat minimanya dukungan pemerintah. Sebenarnya saya tidak bergairah bicara tentang ini. Ini persoalan klasik. Sejauh ini, saya tidak pernah mendengar ada program pemkab Dompu untuk mendorong generasi Dompu menjadi penulis-sehingga bisa membagakan daerah.

Tidak ada. Tapi tolong kabarin saya kalau memeng ada. Di daerah lain, pemerintah yang justru ' menjemput bola' melihat bakat anak-anak yang ingin menjadi penulis.

Mengapa di Dompu tidak ada seperti itu? Saya tidak tahu. Tapi asumsi saya karena membina calon penulis tidak mendatangkan keuntungan. Kalau asumsi saya salah, tolong diluruskan. Saya berharap ini menjadi perhatian bagi pemerintah

Tolong ceritakan kepada kami sejarah detail dan obyektif, agar kami ini tambah bangga menjadi orang Dompu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun