Ayah,
Tiap malam di kala itu
Engkau selalu menunggu putri kecilmu di depan pintu
Engkau pastikan ia selamat sampai rumah
Engkau selalu membuatku terpesona
Lewat senyuman mu yang tampak bahagia
Ayah, aku kuat
Aku sudah berhasil bertahan, aku hebat kan yah?
Â
Jika dulu kau tak membiarkan putrimu tumbuh liar
Mungkin sekarang ia tumbuh sebagai sosok yang lemah
Sosok yang hanya bergantung padamu
Terima kasih ayah
Terima kasih atas dukungan liar mu ayah
Aku selalu mencintaimu
Meski aku tak nampak berlaku manis di depanmu
Itu karena aku lemah ketika sedang di dekatmu
Aku tak ingin menjadi wanita penangis
Bahkan sekarang aku tak kuasa melihat ragamu
Dimana raga yang dulu kuat itu ayah?
Rasanya ingin menyulap ragamu agar kembali kuat lagi
Melihat cara berjalanmu saja aku tak mampu
Panjang umur dan sehat ya ayah?
Tunggu aku menyelesaikan mimpi mu itu ayah
Menjadi sarjana pertama di keluargaÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI