Beberapa bulan ini cuaca panas yang sampai menyentuh angka 40 derajat Celsius dialami banyak orang yang berada  di wilayah Indonesia tercinta.Â
Sejak bulan Mei tak ada lagi air menetes dari langit di daerahku. Pernah suatu malah mendung telah menggantung angin sepoi diiringi tetes air datang, namun hanya sekejap, Belum mampu menyapu debu di genting dan daun-daun yang mulai mengering.
Kemarin, saya sempat bertandang ke Kledung daerah yang terletak antara Gunung Sindoro dan Sumbing yang masuk wilayah kabupaten Temanggung.Â
Sempat menemui lahan pertanian yang merangas, seperti tembakau, cabai, kembang kol tidak lagi bisa tumbuh dengan baik, merangas karena kekurangan air.Â
Sedih melihat bila melihat hasil kerja keras mereka tak menghasilkan apa-apa. Dari kejauhan Gunung Sindoro yang biasanya hijau menjadi berwarna tanah yang kering saja.
Di mana-mana orang banyak yang membicarakan tentang kwalitas udara yang menurun, ada debu, asap dan serpihan langes hasil pembakaran memenuhi ruang udara yang kita hirup.Â
Sebagai generasi muda yang mengalami dampak perubahan iklim, ada beberapa harapan agar perubahan iklim segera ditangani dengan serius, agar generasi mendatang bisa hidup lebih baik dalam mendiami bumi yang semakin tua.
Harapan Anak Muda Indonesia terhadap Penanganan Isu Perubahan Iklim dan Perlindungan Hutan
- Sebelum menangani pemerintah perlu mendapatkan data yang tepat mengenai cuaca, kwalitas udara dan kondisi hutan di Indonesia, agar bisa membuat kebijakan yang tepat.
- Cari sumber masalah, apa saja yang menyebabkan adanya perubahan iklim yang saat ini terjadi.
- Tutup sumber masalah, misalnya polutan yang disebabkan asap cerobong pabrik, asap kendaraan bermotor, atau penggunaan energi fosil dan pembakaran lahan hutan untuk industri.
- Perbanyak ruang hijau dan penanaman kembali hutan yang telah selesai digunakan baik untuk industri , pertambangan maupun sebagai lahan pertanian.
- Pada saat menanam tentukan dengan pohon yang bisa menyerap polutan dengan baik.
- Perbanyak alat pantau kwalitas udara terutama di kota-kota besar dan metropolitan.
- Harapan kami agar bukan hanya kami yang bisa menikmati udara segar namun juga anak keturunan kami, untuk itu perlu kebijaka jangka panjang tentang penangan isu perubahan iklim dan perlindungan hutan ini, Jadilah #TeamUpForImpact
Fakta Perubahan Iklim
Siapa yang sehari-hari saat ini tidak merasakan panas yang menyengat, walaupun sudah memasuki bulan Oktober belum ada setetes pun air yang jatuh dari langit.Â
Pohon-pohon banyak yang mati merangas. Kwalitas udara semakin buruk dan kekeringan dan sumber mata air tanah menyusut bahkan mati. #MudaMudiBumi apa kabarmu saat ini...
Dampak Perubahan Iklim Bagi Makluk Hidup
- Pertanian yang menjadi sumber pangan menjadi terganggu, banyak padi puso kekeringan, kekurangan air sehingga pohonnya mati merangas. Akibatnya harga kebutuhan pokok seperti beras, sayuran dan cabai melambung. Pohon-pohon bukan hanya kekurangan air tetapi tidak tahan dengan terik matahari yang menyengat dari hari ke hari. #UntukmuBumiku kami berjanji untuk merawatmu.
- Sumber air tanah semakin menyusut, bahkan mengering, sehingga banyak penduduk yang mengantungkan kebutuhan air pada air tanah menjadi terdampak. Mereka kesulitan untuk mendapat air bersih untuk keperluan MCK.
- Dampak kesehatan karena kekurangan air bersih yang sangat diperlukan manusia untuk menjaga kebersihan tidak ada lagi. Berbagai penyakit kulit, dan pernafasan pun meningkat tajam.
- Udara bersih sekarang menjadi hal yang mahal dan istimewa. Karena berbagai polutan yang mengotori udara mengakibatkan penyakit saluran pernafasan pun meningkat.
- Polusi Udara Kurangi Usia Harapan Hidup. Dari hasih penelitian di kota metropolitan di Indonesia menunjukan bahwa polusi udara mengurangi harapan hidup di 18 kota metropolitan, rata-rata 4,3 tahun. Bahkan disebutkan bahwa Depok dengan penurunan sebanyak 6,6 tahun.
Temuan utama ini mencatat setiap kenaikan polutan di atas ambag batas kesehatan mengurangi harapan hidup sebanyak 0,98 tahun. Adanya korelasi kuat antara penyakit pernapasan dan level PM 2,5 dalam 22 tahun terakhir.
- Sebenarnya bukan hanya manusia yang butuh air, namun ada binatang yang juga butuh air  dan makanan sebagai syarat hidup. Akibatnya banyak binatang yang sedianya hidup di hutan menjadi turun ke pemukiman karena sumber pangan mereka di hutan sudah tak ada lagi. Pada saat lapar binatang-binatang itu bisa menganggu manusia, seperti ular, monyet, orang hutan, gajah, harimau dan buaya.
Tindakan yang Perlu dilakukan Untuk Menangani Perubahan Iklim dan Perlindungan Hutan.
Pemantauan kwalitas udara sangat penting untuk menentukan kebijakan kualitas udara dan penangannya.Â
Untuk mendapatkan hasil yang akurat stasiun pemantauan udara setidaknya melayani 5-11 KM, sehingga pemerintah memerlukan banyak stasiun dan pemasangan alat sensor udara lagi. Karena data tentang kwalitas udara yang lebih rinci akan membuat kebijakan lebih tepat.
Kebijakan seperti diadakannya WFH (Work From Home) untuk mengurangi polusi udara di Jakarta juga ternyata belum membuahkan hasil, karena hanya sedikit  0,0 sekian persen  menaikkan level kwalitas udara.Â
Sehingga perlu diadakan kebijakan yang lebih komprehensif., untuk  beberapa wilayah yang berdekatan, disamping perlu kajian untuk  menemukan sumber masalah utama yang menjadikan perubahan iklim ini terjadi.
Misalnya dengan memperbanyak ruang hijau di perkotaan maupun di desa, pemeliharaan hutan dan pohon agar lebih banyak pohon yang bisa menghasilkan kwalitas udara yang lebih baik.Â
Sebaiknya bukan hanya menanam tapi juga memelihara hutan dan tanaman adalah lebih penting, agar kebakaran hutan dan penebangan pohon tidak lagi marak terjadi.
Pada saat kita menanam di ruang hijau atau hutan kota, perlu diadakan pemilihan pohon yang bisa menyerap polutan, karena tidak semua pohon mempunyai kemampuan menyerap polutan.
Karena pada kenyataannya pohon bukanlah seefektif alat pemurni udara yang bisa membersihkan udara seketika. Bahkan diperlukan 1.600 hingga 4.300 tanaman untuk bisa menyamai kemampuan alat pemurni udara.Â
Padahal tidak semua penduduk di Indonesia ini mampu membeli alat pemurni udara yang harganya lumayan mahal. Lantas apakah hanya mereka yang kaya dan sadar manfaat udara bersih bagi kesehatan saja yang memerlukan udara bersih.
Kemarau yang panjang ini meningkatkan potensi kebakaran hutan di  berbagai kawasan di Indonesia, bahkan tahun ini meningkat hampir 2 kali lipat  menjadi 34,2 mg/m3  ketika memasuki tahun El Nino di kota/ kabupaten yang menjadi langganan kebakaran hutan, padahal tahun lalu hanya 23,1 mg/m3.( sumber dari pembicara diskusi  online kompas tentang dampak perubahan iklim 9 Oktober 2023 )
Pentingnya juga edukasi untuk masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran untuk pembukaan lahan pertanian, pembakaran sampah, maupun memasak dengan menggunakan kayu bakar yang bisa menimpulkan polutan terutama pada anak-anak.
Solusi  Mengatasi Isu Perubahan Iklim
Seperti disebutkan di atas banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi perubahan iklim, namun secara pribadi yang wajib kita lakukan #BersamaBergerakBerdaya :
- Mulai mengunakan barang, benda yang ramah lingkungan, tidak menggunakan alat plastik sekali pakai.
- Mulai memanam untuk halaman dan lingkungan kita sendiri, dengan tanaman yang bisa menyerap polutan udara.
- Bila kwalitas udara sedang sangat rendah gunakan alat pembersih udara, dan gunakan masker bila sedang berada di ruang terbuka.
- Hindari kebiasaan buruk membakar lahan pertanian, dapur, dan pembakaran sampah.
- Gunakan alat masak yang lebih ramah terhadap kwalitas udara.
- Gunakan mode transportasi umum  dan  menggunakan bahan bakar ramah lingkungan dan lebih cepat, karena semakin lama kita berada di jalan semakin banyak udara kotor yang masuk ke hidung.
Demikian berbagai hal yang bisa kita lakukan untuk menangani Isu Perubahan iklim dan Perlindungan Hutan.
"Yuk share mimpi kamu terhadap penanganan Isu Perubahan Iklim dan Perlindungan Hutan."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya