Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Surat Terbuka untuk Kampung Halamanku

30 April 2023   22:53 Diperbarui: 30 April 2023   23:07 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dokumentasi pribadi

Sampai akhirnya aku yakin, kamu sekarang sudah berubah, Pung  Kamu makin cantik, makin menarik, jalan-jalanmu mulus, tak ada lagi rumah berdinding bambu berlantai tanah, yang ada  sepanjang gang rumah-rumah bagus, namun sayangnya kamu makin gersang, Pung. 

Tak kutemukan lagi buah Juwet, buah sawo, pohon Nangka dan sekawanan pohon bambu tempat aku bermain di masa anak-anak, Kamu jadi tak ada bedanya dengan kota, membosankan!

Kamu terlalu jual diri, tak ada lagi tempat untuk bermain layang-layang tempat kita dulu bebas bermain petak umpet dan gedrk. Di sana-sini penuh rumah, rumah dan rumah, penggap jadinya , Pung! Bahkan tak ada lagi anak-anak bermain di luar, mereka tak lagi saling mengenal walau tinggal satu gang.  Tidak seperti aku dulu, hampir anak sekampung kenal semua

Aku ingetin ya, Pung. Sebentar lagi musim panas tiba,  coba simpan mata airmu baik-baik, pastikan nanti semua warga tak ada yang kekurangan air, jangan biarkan lagi bila ada orang-orang menebang pohon-pohon sembarangan, biarkan burung-burung berumah pada pohon-pohon mangga depan rumah

Pung, ijinkan aku tetap disini ya,  aku ingin menghabiskan masa tuaku disini. Aku sudah capek hidup di luaran sana, Pung

Aku ingin mengubur mimpi-mimpiku dengan tanah masa lalu, aku sudah tak ingin bermimpi lagi , Pung  Aku ingin membebaskan diriku dari  cita-cita masa lalu di luar sana, untuk kemudian hidup apa adanya.  Melangkah tanpa beban lagi, ijinkan aku untuk melihat anak-cucuku di sini saja !

Mari kita bangun bersama -sama, Pung! 

Kudus, 30 April 2023

Sri Subekti Astadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun