"Terima kasih, Pak."
"Bila ibu membutuhkan dan akan mengambil gamelan ini, kami juga siap melepaskannya sewaktu-waktu. Nanti ada dalam Surat Perjanjian ini."
"Baik, Pak. Saya setuju dan mengucap terima kasih ."
"Apakah ibu setuju, Â ibu kami minta untuk mengajarkan juga cara memainkan gamelan itu kepada kami, Â agar kami bisa mempergunakan gamelan ini dengan baik."
" Baiklah, Pak. Saya hanya punya waktu 1 bulan sebelum pindah ke Kalimantan, untuk mengajar kerawitan pada keluarga Bapak."
" Ibu jangan kuatir, kami akan memberikan imbalan atas jasa ibu mengajar kami."
"Alhamdulillah, apabila semua dari kerelaan Bapak, karena saya tidak mau menjual jasa  untuk sesuatu yang sangat berharga dalam hidup saya."
" Jangan kuatir, Bu, Kami hanya memberi sekedar ucapan terima kasih."
Gamelan bapak akhirnya mendapat tempat dan orang yang tepat untuk merawat dan mempergunakan sebagaimana mestinya.
Aku juga tidak menyangka keluarga itu mentransfer uang sebegitu banyak sebagai ucapan terima kasih karena aku telah mengajarkan mereka, cara memainkan gamelan itu sekaligus mengajarkan beberapa tembang Jawa yang dulu diajarkan Bapak kepadaku.
Akhirnya kami mendapat generasi penerus untuk tetap melestarikan kebudayaan Jawa yang dulu sangat diwanti-wantikan bapak kepada kami. Walaupun kami tidak mempunyai ikatan keluarga, namun saya menganggap keluarga Bapak Soelarso sebagai keluarga baru kami.