Beberapa kali aku mengirim uang dan barang-barang kesukaan ibu. Aku berharap ibu bisa terhibur sebagai pengganti kedatanganku di sisinya. Namun sayang setiap itu pula ibu mengatakan :
" Sudah Nduk, ora usah kirim apa-apa. Aku hanya ingin kamu pulang saja, semua barang dikirimanmu tak ada yang aku pakai. Kecuali kamu mau pulang, temani ibu yang sudah tua ini." Kata-kata ibu sangat menusuk perasaanku. Apakah ibu masih mau menerimaku bila tahu aku sangat kotor. Aku bukan lagi Dewi yang dulu, Ibu.
" Maafkan, Dewi...entah sampai kapan Dewi harus berbohong pada ibu. Karena Dewi juga kangen sekali pada ibu, Dewi ingin ibu mengajariku shalat kembali, hal yang telah lama Dewi tinggalkan, sehingga hidup Dewi semakin terpuruk begini."
Aku selalu berharap bisa melupakan kata ' pulang', namun bayangan ibu yang sudah tua dan hidup sendiri selalu menghantuiku.
"Ibu...Dewi, kangen sekali. Aku ingin pulang, Bu..."Â
Kudus, 1 Juni 2019
Salam hangat,
Dinda Pertiwi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H