" Nanti setelah lebaran Dewi baru bisa cuti, Bu " kata pertamaku berbohong pada ibu. Karena sebelumnya Dewi tak pernah berbohong pada ibu yang sangat aku sayangi. Walau sepahit apapun Dewi pasti bercerita pada ibu.
" Pulang sama Doni, sekalian hubungan kalian diresmikan, ya" kata ibu yang sudah beberapa kali bertemu Doni. Karena beberapa kali, Doni mengantarkanku pulang. Namun siapa sangka, Doni terkutuk keparat itu lelaki paling bangsat di dunia ini.
Aku hampir saja jadi gelandangan, diusir dari rumah kost. Karena sudah 3 bulan tak bisa membayar uang kost. Pekerjaan juga belum dapat.
Hingga aku bertemu tante Mirya, yang datang padaku bak Dewi penolong. Diraihnya tanganku, diusapnya punggungku sehingga semua air mataku tumpah ruah di pelukannya. Â Dia yang membayar semua hutang-hutangku, termasuk hutang kepada bapak kost, Â dan hutang makanku di warung sebelah yang sudah menumpuk.
Tante Mirya mengajakku pindah ke rumahnya. Aku tak bisa menolak menerima segala kebaikkannya, walau aku punya firasat pasti ada sesuatu yang diinginkan Tante Mirya dariku.
Sejak tinggal di rumah tante Mirya yang mewah, penampilanku sudah berubah. Tante Mirya telah membelikanku baju-baju yang mahal dan hampir tiap hari aku menjalani perawatan tubuh di salon atau entah apa namanya. Karena telah merawat dari ujung kaki sampai ujung kepalaku. Seinci pun tanpa terlewat tubuhku bagai diamplas, menjadi putih mulus dan segar kembali.
Aku menjadi Dewi yang sangat cantik, berpenampilan masakini. Tante Mirya sangat telaten mengajariku berdandan sendiri selain ke salon.
Hingga suatu malam, sebulan setelah aku tinggal di sana. Malam itu Tante Mirya masuk ke kamarku, awalnya kami hanya ngobrol. Lama-lama tante Mirya mengajakku melakukan hal tak pernah aku lakukan sama sekali. Tante Mirya minta aku memuasi hasratnya. Mulanya aku jijik namun , tante Mirya tak pernah menyerah sehingga aku total menerima segala perilakunya.
Bukan itu saja, seminggu kemudian seorang laki-laki paruh baya tiba-tiba sudah ada di kamar hotel tempat aku dan tante Mirya menginap. Aku harus melayani  laki-laki itu. Yang kasar dan brutal merenggut tubuhku. Aku harus membayar segala kebaikan tante Mirya padaku, dengan hal yang amat pedih dan kelam dalam hidupku.
Sejak saat itu hidupku sudah dikuasai Tante Mirya. Aku berpindah dari memuaskan laki-laki satu ke laki-laki lainnya. Juga masih harus melayani kepuasan Tante Mirya yang sangat hebat.
Hidupku bergelimang dosa. Aku tak bisa lagi keluar dari lingkaran setan ini. Hingga berkali-kali aku harus berbohong pada ibu, yang tak henti menyuruhku pulang saat telpon. Selama itu pula aku tak pernah berani menjawab kata-kata ibu. Â Hanya kata 'iya' dan 'tidak' yang aku ucapkan bila ibu menelpon.