Aksi Siap Darling dan LindungihutanÂ
Pagi-pagi sekali bahkan sebelum subuh saya sudah berangkat dari Kudus, karena antusias dengan aksi menanam 11.000 mangrove ini, Â yang telah diberitahukan sebelumnya.
Saya baru ngeh apa itu lindungihutan setelah mendengar penuturan  CEO  Lindungihutan Hario Laskito Ardi, M Kom, " Lindungihutan adalah platform crowdsourcing, yang menghimpun orang-orang baik untuk ikut serta membantu kampaye pelestarian lingkungan masyarakat di berbagai daerah.  Gerakan ini berupaya agar masyarakat bisa terlibat aktif untuk melindungi hutan, dengan cara meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat akan menjaga lingkungan. Serta mengumpulkan masyarakat yang peduli terhadap lingkungan. Karena melindungi hutan harus dimulai dari kesadaran masyarakat, baru kemudian mereka diarahkan untuk bergerak memperbaikinya".
Aksi menanam 11.000 mangrove kali ini diselenggarakan dalam rangka ulang tahun kedua dari Lindungihutan itu sendiri.Namun, dalam  aksi penanaman 11.000 mangrove ini Lindungihutan tidak sendiri, namun  berkolaborasi dengan Djarum Trees for Life (DTFL) yang telah menciptakan hastag untuk aksinya ini : Siap Darling! Kepanjangan dari Siap Sadar Lingkungan. Djarum Trees for Life merupakan program  bakti lingkungan dari Djarum Foundation untuk menghijaukan lingkungan.
Diawali dengan menghijaukan kota Kudus pada tahun 1979, kini program Djarum Tress for Life telah menanam lebih dari 2  juta pohon yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, termasuk penanaman  trembesi  yang dimulai pada tahun 2010, di sepanjang 2.220 KM jalan Pantura, Madura, Lombok dan Medan.
DTFL  juga melakukan konservasi di pesisir pantai utara Jawa Tengah dengan menanan 749.568 bibit Mangrove untuk  mengembalikan ekosistem pantai dan muara serta mencegah abrasi. DTFL telah menanan 72.800 bibit tanaman untuk ditanam di lereng Gunung Muria untuk mengembalikan kawasan Muria sebagai daerah tangkapan air.
Dalam Proses penanaman Mangrove, Djarum Trees for Life tidak bergerak sendiri, namun selalu mengajak pihak-pihak lain untuk ikut menanam. Seperti dalam penanaman 11.000 mangrove kali ini, Djarum Trees for Life bersama Lindungihutan dan komunitas pecinta lingkungan  serta  berbagai perguruan tinggi , ikut serta dalam aksi ini.Â
Hingga saat ini, 90% penanaman mangrove oleh DTFL dilakukan di sekitar Mangkang. 10% lainnya terbesar di Pantai Maron, Pantai Tirta Pekalongan, Rembang, Jepara, Kendal, Indramayu dan Pantai Baros Yogyakarta.
Panjang pantai 23,5 KM di kota Semarang  70 % dikuasai swasta, sedang yang 30 % itulah yang harus benar-benar dihijaukan. Karena seharusnya pantai adalah public area, bila telah dikuasai oleh pihak ketiga dan menjadi privat area dikawatirkan penggunaannya tidak sesuai tata ruang.  Jadi harus ada komintem agar sesuai tata ruang pemanfaatannya.
Pentingnya menanam mangrove dengan inovasi tidak sekedar menanam namun diberikan aplikasi yang bisa untuk memantau berapa persen yang hidup dan berapa yang yang harus diganti. Agar bisa dipelihara menjadi hutan mangrove dan satwa tumbuh hidup  disini agar  bisa dimanfaatkan untuk masyarakat . Kalaupun kawasan pantai  telah dimiliki oleh swasta diharapkan mereka mempunyai komitmen untuk tetap menjadikan tata ruang hijau . Karena Jawa Tengah sendiri menargetkan bisa membangun kawasan kebun raya mangrove sebagai hutan wisata.