Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Aksi Siap Darling bersama Lindungi Hutan, Menanam Mangrove, Merawat Kehidupan Kini dan Juga Nanti

20 Desember 2018   22:02 Diperbarui: 21 Desember 2018   13:36 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kegiatan menanam mangrove foto : panitia

Aksi Siap Darling dan Lindungihutan 

Pagi-pagi sekali bahkan sebelum subuh saya sudah berangkat dari Kudus, karena antusias dengan aksi menanam 11.000 mangrove ini,  yang telah diberitahukan sebelumnya.

foto bersama sesama blogger dulu dokpri
foto bersama sesama blogger dulu dokpri
Beruntung sekali, walau biasanya perjalanan Kudus-Semarang macet, saya tak menemukan kendala apa-apa. Jam 6 pagi kurang sedikit, saya sudah tiba  di rumah Mbak Wahyu Sapta, untuk bersama-sama menuju  ke lokasi di desa Mangunharjo Mangkang Semarang. Sampai di lokasi, saya langsung registrasi , namun ternyata belum banyak  relawan  yang datang jadi kita masih sempat berfoto-foto dahulu di both yang telah disediakan. Tak lama kemudian sekelompok pemuda-pemudi berkaos hijau dengan bertuliskan : Lindungihutan memenuhi tempat acara.

Saya baru ngeh  apa itu lindungihutan setelah mendengar penuturan  CEO  Lindungihutan Hario Laskito Ardi, M Kom, " Lindungihutan adalah platform crowdsourcing, yang menghimpun orang-orang baik untuk ikut serta membantu kampaye pelestarian lingkungan masyarakat di berbagai daerah.   Gerakan ini berupaya agar masyarakat bisa terlibat aktif untuk melindungi hutan, dengan cara meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat akan menjaga lingkungan. Serta mengumpulkan masyarakat yang peduli terhadap lingkungan. Karena melindungi hutan harus dimulai dari kesadaran masyarakat, baru kemudian mereka diarahkan untuk bergerak memperbaikinya".

Aksi menanam 11.000 mangrove kali ini diselenggarakan dalam rangka ulang tahun kedua dari Lindungihutan itu sendiri.Namun, dalam  aksi penanaman 11.000 mangrove ini Lindungihutan tidak sendiri, namun  berkolaborasi dengan Djarum Trees for Life (DTFL)  yang telah menciptakan hastag untuk aksinya ini : Siap Darling! Kepanjangan dari Siap Sadar Lingkungan. Djarum Trees for Life merupakan program  bakti lingkungan dari Djarum Foundation untuk menghijaukan lingkungan.

Diawali dengan menghijaukan kota Kudus pada tahun 1979, kini program Djarum Tress for Life telah menanam lebih dari 2  juta pohon yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, termasuk penanaman  trembesi  yang dimulai pada tahun 2010, di sepanjang 2.220 KM jalan Pantura, Madura, Lombok dan Medan.

DTFL  juga melakukan konservasi di pesisir pantai utara Jawa Tengah dengan menanan 749.568 bibit Mangrove untuk  mengembalikan ekosistem pantai dan muara serta mencegah abrasi. DTFL telah menanan 72.800 bibit tanaman untuk ditanam di lereng Gunung Muria untuk mengembalikan kawasan Muria sebagai daerah tangkapan air.

Dalam Proses penanaman Mangrove, Djarum Trees for Life tidak bergerak sendiri, namun selalu mengajak pihak-pihak lain untuk ikut menanam. Seperti dalam penanaman 11.000 mangrove kali ini, Djarum Trees for Life bersama Lindungihutan dan komunitas pecinta lingkungan  serta  berbagai perguruan tinggi , ikut serta dalam aksi ini. 

para relawan sibuk menanam mangrove foto : panitia
para relawan sibuk menanam mangrove foto : panitia
" Kami pernah melakukan penanaman dan persentasi mangrove yang hidup kurang dari 50%, Itulah mengapa kami memilih bekerja sama dengan Petani Mangrove, karena merekalah yang membantu merawat mangrove yang ada dan melakukan penggantian terhadap mangrove yang mati, " ujar Program Associate Bakti Lingkungan Djarum oundation, Prinsa Paruna. Mengingat kecilnya angka keberhasilan menanam mangrove ini, maka gerakan ini harus dilakukan terus menerus. Agar hutan mangrove benar-benar tercipta.

Hingga saat ini, 90% penanaman mangrove oleh DTFL dilakukan di sekitar Mangkang. 10% lainnya terbesar di Pantai Maron, Pantai Tirta Pekalongan, Rembang, Jepara, Kendal, Indramayu dan Pantai Baros Yogyakarta.

Panjang pantai 23,5 KM di kota Semarang  70 % dikuasai swasta, sedang yang 30 % itulah yang harus benar-benar dihijaukan. Karena seharusnya pantai adalah public area, bila telah dikuasai oleh pihak ketiga dan menjadi privat area dikawatirkan penggunaannya tidak sesuai tata ruang.  Jadi harus ada komintem agar sesuai tata ruang pemanfaatannya.

Prof Sudarto memberikan sedikit pengantar sebelum menanam foto dokpri
Prof Sudarto memberikan sedikit pengantar sebelum menanam foto dokpri
Seperti diungkapkan oleh Prof Sudarto, seorang ahli lingkungan dari Universitas Diponegoro, bahwa  membangun pantai sebaiknya  jarak  dengan pemukinan penduduk sekitar 4 KM , diperkuat dengan hutan mangrove agar bisa dimanfaatkan untuk tempat  wisata dan edukasi dan sebagainya selain untuk melindungi dari abrasi itu sendiri.

Pentingnya menanam mangrove dengan inovasi tidak sekedar menanam namun diberikan aplikasi yang bisa untuk memantau berapa persen yang hidup dan berapa yang yang harus diganti. Agar bisa dipelihara menjadi hutan mangrove dan satwa tumbuh hidup  disini agar  bisa dimanfaatkan untuk masyarakat . Kalaupun kawasan pantai  telah dimiliki oleh swasta diharapkan mereka mempunyai komitmen untuk tetap menjadikan tata ruang hijau . Karena Jawa Tengah sendiri menargetkan bisa membangun kawasan kebun raya mangrove sebagai hutan wisata.

Kang Rahman naik sepeda dari Bandung
Kang Rahman naik sepeda dari Bandung
Antusias para relawan dalam acara ini tampak sekali. Bahkan Kang Rahman, seorang relawan berasal dari Bandung yang rela bersepeda Bandung -- Semarang untuk mengikuti acara penanaman mangrove ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun