Bram berpikir keras  bagaimana caranya membawa Aluna ke Singapura, untuk menjalani operasi wajah yang terkena jilatan api itu. Sekalian mengubah sedikit wajah Aluna, agar terlahir Aluna yang baru.
Bram ingin sekali menghapus semua jejak Aluna dari kejaran masa lalunya.
Setelah dirasa aman, Bram segera membawa Aluna keluar dari bunker dan segera menuju bandara. Jabatannya di Kepolisian, mempermudah Bram membawa Aluna yang masih  dibalut perban di bagian wajahnya. Dengan alasan darurat dan keselamat medis, Bram berhasil melewati keimigrasian dengan mudah.
Setelah beberapa kali menjalani operasi plastik di Singapura, wajah Aluna seperti terlahir kembali sebagai gadis cantik , anggun dan jelas berbeda dari Aluna semula. Bram berharap tak ada lagi yang mengenali Aluna, sehingga Aluna bisa hidup tenang dari kejaran masa lalunya.
Perlahan Bram mengajari Aluna perilaku sebagai gadis yang baik, berperilaku santun, dan mengajarkan agama pada jiwa Aluna yang gersang. Dengan mengundang ustazah ke rumah yang terletak jauh dari keramaian kota. Dan mengganti nama Aluna dengan  Ayesha Afra. Agar Aluna benar-benar terlahir bukan hanya dengan wajah baru, namun juga budi pekerti dan kesantunan yang baru.
Sedikit demi sedikit Aluna mulai menghapus masa lalunya. Tak ada lagi dendam yang dulu selalu membakar hatinya. Kedekatan Aluna dan Bram juga segera diresmikan sebagai sepasang suami istri. Agar Bram bisa memberi perlindungan penuh  terhadap Ayesha dari gangguan siapa pun termasuk Rafeal yang masih terus memburunya. Dan seperti telah kehilangan jejak Aluna.
" Ayesha...apakah kau bahagia saat ini , " bisik Bram saat mereka sedang bercengkerama di peraduan mereka.
" Iya... Terima kasih Bram, engkau telah melahirkan aku kembali, sebagai manusia baru".  Jawab Ayhesa yang sekarang sudah menjadi Nyonya Bramantyo  Suryo Kusumo.
Mereka berdua tampak begitu bahagia dan serasi. Apalagi dengan  hijap dan gamis panjang yang sekarang menjadi menjadi busana Ayesha sehari-hari. Aluna sudah benar-benar berubah dan terlahir kembali sebagai Ayesha, wanita sholehan pendamping hidup  Bramantyo Suryo Kusumo.
Bersambung....
Kudus, 2 Â Desember 2018