Ustad Nur Said, yang merupakan suami dari Puji Rahayuningsih dan bapak dari seorang anak ini bertekad untuk memfokuskan pada kebenaran bacaan Al Quran, dengan tartil dan lagu yang benar. Dibarengi dengan suara emas yang dimiliki dalam melantunkan ayat-ayat suci Al Quran dalam album moruttalnya.
Berkat kepandaiannya dalam ilmu agama dan kepiawiannya sebagai hafiz Al Quran, Nur Said  baru-baru ini juga diundang untuk mengisi acara  khataman Al Quran di Pontianak atas undangan sebuah keluarga yang baru kehilangan keluarganya. Dalam kunjungannya di Kalimantan Barat Ustad Nur Said juga berkesempatan singgah di Masjid Besar  Entikong, sebuah wilayah di perbatasan Kalimantan Barat dan Malaysia. Dan memberikan kenang-kenangan Moruttal30 Juz  miliknya kepada imam Masjid besar di Entikong.
Mulai malam 21-30 Ramadan saat ini, Ustad Nur Said juga menjadi imam sholat tarawih di Mushola "Al Hidayah" dan dilanjutkan dengan memberi "Kultum" (kuliah tujuh menit).
Ustad Nur Said  juga mengisi pengajian Ramadan dan buka bersama, setiap ahad selama bulan Ramadan di Masjid Jami' Baitul Maqdis bersama ustad-ustad yang lain secara bergantian.
Demikian sosok Ustad Nur Said, yang masih muda namun sangat inspiratif dalam mengembangkan ilmu Al Quran. Sesuai dengan cita-cita beliau untuk membumikan AL Quran di seluruh dunia.
Semoga cita-cita Ustad Nur Said berhasil untuk menciptakan ummat Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Membawa perdamaian di seluruh muka bumi.
Terimakasih Ustad Nur Said, untuk wawancaranya melalui whatshap dan akan dilanjutkan besok Insyaalloh dengan bersilaturahmi di kediaman beliau, di Desa Gondoharum Jekulo Kudus.
Setelah saya berkunjung dan melakukan  wawancara yang akan saya jadikan artikel di tulisan berikutanya tentang sosok Ustad Nur Said, saya mendapat kenang-kenangan DVD Album Murottal Al Quran 30 Juz yang diserahkan oleh beliau sendiri. Terimakasih Ustad.