Menarik sekali mengamati dan menikmati cerpen-cerpen karya Lilik Fatimah Azzahrayang menjadi Fiksianer terbaik di Kompasinival 2017 . Cerpen-cerpen yang easy dan tasty, enak dan renyah untuk dinikmati kadang-kadang ada kejutan di akhir cerita yang menjadi ciri khas dari Lilik Fatimah atau biasa aku sapa Mbak Lilik. Â
Tidak terlalu berbelit-belit , hanya dalam 3 atau 4 sapuan layar,  tak memerlukan banyak waktu khusus  serta tidak memakan kuota berlebih. Cocok untuk bacaan disela-sela kesibukan dan tidak membebani penikmatnya, justru pembaca akan merasa fresh setelah membacanya. Yang menjadi ciri dari genre metro top ada dalam cerpen-cerpen Mbak Lilik.
Sesuatu yang  biasa diramu oleh Mbak Lilik menjadi karya fiksi yang luar biasa. Mengingatkan kita akan hal-hal yang tak terpikirkan  menjadi sesuatu yang menarik. Sehingga membuat kita jadi terhibur dan senang setelah membacanya.
Selama tahun 2017 saya mengamati ada 5 cerpen yang menggunakan judul ada kata 'lelaki' di dalamnya, walaupun sebenarnya banyak cerpen lain yang mengulas tentang lelaki sebagai tokohnya. Ada sekitar 161 cerpen yang sudah di posting Mbak Lilik Fatimah di Kompasiana selama tahun 2017, dengan  menampilkan berbagai  tokoh, seperti : Lelaki, perempuan, ibu dan bapak.
 Lima 'lelaki' yang hadir dalam sosok yang berbeda-beda, terkadang 'lelaki' itu muncul sebagai tokoh imajiner,  kadang muncul sebagai tokoh nyata, atau hanya sosok bayangan seorang lelaki saja.
1. Pertama, Â cerpen berjudul " Lelaki dalam Gelas" yang diposting pada tanggal 27 Maret 2017, memperoleh jumlah Viewer : 640 , Voter : 15 , dan Komentar : 13 .
Dalam Cerpen "Lelaki dalam Gelas " ini Mbak Lilik memakai sudut pandang orang pertama, yang ditandai dengan Tokoh " Aku" sebagai tokoh utama pembawa cerita , yang dalam cerita ini digambarkan sebagai seorang wanita yang periang, tetapi juga suka berimajinasi. Sedangkan 'lelaki' sebagai tokoh kedua yang ditandai penulis dengan sebutan 'lelaki' dan 'ia'. Dalam menceriterakan tokoh-tokohnya Mbak Lilik menggunakan alur maju, yang runut arah waktunya.
Cerpen yang mengusung tema : kerinduan seorang wanita pada kehadiran lelaki ini sangat sederhana latar ceritanya, hanya sekitar kamar tidur seorang wanita yang menjadi tokoh utama., namun bisa membuat imajinasi kita menari-nari menikmati rangkaian kata demi kata yang dirangkai oleh penulis, Coba saja nikmati kembali cerpen " Lelaki dalam Gelas"ini pesan apa yang hendak disampaikan penulis, silakan cerna sendiri!.
2. Â Cerpen kedua yang menggunakan kata 'lelaki' adalah : " Lelakiku" yang diposting pada tanggal 1 April 2017, memperoleh Viewer : 1402 , Voter : 14 dan Komentar : 14.
Seperti dalam cerpen-cerpen Mbak Lilik lainnya, yang  hanya menyoroti beberapa tokoh, dalam cerpen ini menghadirkan 4 tokoh yang membentuk rangkainan cerita yang menarik. Yaitu 'aku' yang bernama Lestari, ibu, Alfiar dan Abraham sebagai tokoh 'lelaki' yang diceriterakan.
Cerpen ini masih menggunakan sudut pandang orang pertama dengan ditandai 'aku' sebagai tokoh utama, yaitu Lestari. Sedang Tema yang diusung Mbak Lilik adalah persamaan hak antara manusia yang mempunyai fisik lengkap maupun tidak, jangan pernah menyepelekan kekurangan fisik seseorang, tetapi pandanglah dari segi ketulusan dan kemampuannya, itulah yang saya tangkap pesan yang hendak disampaikan Mbak Lilik.
Masih menggunakan alur maju, dengan sedikit flashback menceriterakan bapak yang sudah tiada. Cerpen ini mengandung banyak nasehat untuk para gadis yang sedang merindukan datangnya pasangan. Coba baca lagi yuk " Lelakiku".
3. "Lelaki yang Mencuri Pagi" cerpen yang diposting pada tanggal 25 Maret 2017 ini mendapat Viewer: 753, Vote : 16 Â dan komentar : 17.Â
Cerpen yang mengangkat tema orang pinggiran atau orang-orang yang berkekurangan dalam materi namun tetap kaya hati dan nuraninya. Bayi laki-laki yang dianggap tidak berguna oleh orang tuanya dan dibuang ke tempat sampah, menjadi rejeki pagi tokoh ' lelaki' yang sudah lama mengharapkan hadirnya seorang anak, lelaki pemulung itu bisa mendidik dan membesarkan anak hasil temuannya sampai menjadi seorang Taruna.
Dengan menggunakan alur flashback, penulis menceriterakan kisah balik dari seorang anak, yang dulunya dibuang orangtuanya akhirnya berhasil menjadi seorang Taruna..
Pesan yang hendak disampaikan Mbak Lilik, agar kita tidak menyia-nyiakan anak keturunan kita, karena bisa jadi anak itu sebenarnya ladang rejeki kita bila kita bisa mengasuhnya dengan baik, tak peduli siapa pun dia, walau dia seorang pemulung sekalipun. Mari kita nikmati lagi yuk, kisahnya cerpen " Lelaki yang Mencuri Pagi".Â
4. "Lelaki dan Bulan" cerpen keempat yang menggunakan judul 'Lelaki' ini diposting pada tanggal 1 November 2017 dengan jumlah Viewer: 1357, Vote :20 dan komentar : 30 .Â
Dia menyadari kalau dirinya adalah 'lelaki' yang sombong dan tahan godaan, namun masih mepunyai jiwa belas kasih, terhadap wanita ' Bulan' yang selalu menggodanya. Hingga akhirnya 'Bulan' hamil, namun tidak diceriterakan bagaimana 'Bulan' bisa hamil, dengan siapa dia hamil. Padahal setiap malam 'Lelaki' itu yang digodanya tak pernah menggubrisnya. Inilah yang menjadi misteri dalam cerpen ini.
Pesan moral yang hendak disampaikan Mbak Lilik,  jangan menjadi 'Lelaki' yang sok  atuh ! nanti menyesal sendiri bila wanita sebenarnya disukainya terpaksa menjadi milik orang lain. Karena sudah tak penah lagi datang menggangu 'lelaki' itu sejak dia hamil, lelaki itu akhirnya kesepian juga.Â
Secara runut  cerita mengikuti alur maju,  walaupun hanya kisah imanatif namun cerpen ini paling saya suka dari cerpen Mbak Lilik sebelumnya, karena banyak kata yang membuat imajinasi saya menjadi tertantang  menelan kata demi kata, adegan demi adegan yang disuguhkan Mbak Lilik. Latar dan tokohnya juga sederhana, tidak terlalu bertele-tele, dan bisa dinikmati hanya dengan beberapa sentuhan layar tak banyak memerlukan waktu dan kuota, cocok untuk mereka yang sibuk namun tetap ingin menikmati fiksi. Bgaimana menurut anda cerpen " Lelaki dan bulan"ini
5. Cerpen kelima dari Mbak Lilik, yang kata 'Lelaki' dalam judulnya, adalah " Sajak Kecil untuk Lelaki yang Berdiri di Tepi Kanal" memperoleh Viewer: 1025, Vote: 16 dan komentar: 18.Â
Walaupun cerpen ini pendek  dan  menggunakan  alur maju dengan  ditandai  berbalas pesan yang dikirimkan 'aku' kepada 'lelaki'  dan sebaliknya, namun diakhir cerita  ada sedikit flashback , si'aku' bertutur " Apakah kau masih suka berdiri di tepi kanal sembari mengenangku" dan berharap ' lelaki' itu masih penyayangi 'aku' walaupun tokoh 'aku' sudah mempunyai Liang Sim, yang saya tangkap sebagai lelaki lain diluar tokoh 'lelaki' itu. Yang menandakan tokoh 'aku' masih ragu-ragu atau dalam persimpangan antara 'lelaki' dan Liang Sim, yang disampaikan langsung penulis  pada penghujung cerita dengan kata "Di Penghujung persimpangan waktuku berhenti".
Cerpen ini tergolong sulit untuk telaah dan dinikmati meskipun  pendek, dibutuhkan  analisa untuk mengetahui maksud yang hendak disampai penulis.
Ada keragu-raguan dalam kisahnya , dalam alurnya, dan juga tokohnya, namun hal ini justru akan menarik  dianalisa  oleh para Kritikus Sastra.
Demikian Kurasi saya terhadap kelima cerpen Lilik Fatimah Azzahra yang memakai judul kata ' Lelaki'.  Menurut pengamatan saya Mbak Lilik mengalami perkembangan yang luar biasa dalam beriksi dan berimajinasi, hal ini disebabkan karena rajinnya beliau menulis dan berimprofisasi dalam berfiksi . Dengan hampir tiap hari memposting di Kompasiana,  bahkan dalam tahun 2017 saja setidaknya ada 161  judul cerpen yang sudah diposting dikanal Fiksi Kompasiana, menjadikan Mbak Lilik sudah banyak belajar, dan telah lulus sebagai  Fiksianer Indonesia.
Selamt terus beriksi Mbak Lilik Fatimah Azzahra, sukses selalu.
Salam Hangatku..
Dinda Pertiwi
Kudus, 20 Januari 2018.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H