Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lima 'Lelaki' dalam Cerpen Lilik Fatimah Azzahra di Tahun 2017

20 Januari 2018   09:55 Diperbarui: 20 Januari 2018   14:48 1691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompasiana.com/elfat67/cerpen-lelaki-yang-mencuri-pagi_59263a2f1e23bd8d305335ee

Pesan moral yang hendak disampaikan Mbak Lilik,  jangan menjadi 'Lelaki' yang sok  atuh ! nanti menyesal sendiri bila wanita sebenarnya disukainya terpaksa menjadi milik orang lain. Karena sudah tak penah lagi datang menggangu 'lelaki' itu sejak dia hamil, lelaki itu akhirnya kesepian juga. 

Secara runut  cerita mengikuti alur maju,  walaupun hanya kisah imanatif namun cerpen ini paling saya suka dari cerpen Mbak Lilik sebelumnya, karena banyak kata yang membuat imajinasi saya menjadi tertantang  menelan kata demi kata, adegan demi adegan yang disuguhkan Mbak Lilik. Latar dan tokohnya juga sederhana, tidak terlalu bertele-tele, dan bisa dinikmati hanya dengan beberapa sentuhan layar tak banyak memerlukan waktu dan kuota, cocok untuk mereka yang sibuk namun tetap ingin menikmati fiksi. Bgaimana menurut anda cerpen " Lelaki dan bulan"ini

5. Cerpen kelima dari Mbak Lilik, yang kata 'Lelaki' dalam judulnya, adalah " Sajak Kecil untuk Lelaki yang Berdiri di Tepi Kanal" memperoleh Viewer: 1025, Vote: 16 dan komentar: 18. 

https://www.kompasiana.com/elfat67/5a335fe0f133443fa74760e7/sajak-kecil-untuk-lelaki-yang-berdiri-di-tepi-kanal
https://www.kompasiana.com/elfat67/5a335fe0f133443fa74760e7/sajak-kecil-untuk-lelaki-yang-berdiri-di-tepi-kanal
Cerpen yang merupakan monolog dari tokoh 'aku', sebagai pencerita dalam sudut pandang orang pertama, sedang berbicang secara monolog dengan 'lelaki'. Sebenarnya saya ingin menggolongkan cerpen ini kedalam sudut pandang orang kedua, karena penulis banyak bertutur tentang dan mengisahkan tentang 'kau' atau lelaki tokoh utama, namun sayangnya penulis tergiur menggunakan kata 'aku' sehingga tampak bahwa ' aku' lah tokoh penuturnya. Dan kembali menjadi SPO pertama.

Walaupun cerpen ini pendek  dan  menggunakan  alur maju dengan  ditandai  berbalas pesan yang dikirimkan 'aku' kepada 'lelaki'  dan sebaliknya, namun diakhir cerita  ada sedikit flashback , si'aku' bertutur " Apakah kau masih suka berdiri di tepi kanal sembari mengenangku" dan berharap ' lelaki' itu masih penyayangi 'aku' walaupun tokoh 'aku' sudah mempunyai Liang Sim, yang saya tangkap sebagai lelaki lain diluar tokoh 'lelaki' itu. Yang menandakan tokoh 'aku' masih ragu-ragu atau dalam persimpangan antara 'lelaki' dan Liang Sim, yang disampaikan langsung penulis  pada penghujung cerita dengan kata "Di Penghujung persimpangan waktuku berhenti".

Cerpen ini tergolong sulit untuk telaah dan dinikmati meskipun  pendek, dibutuhkan  analisa untuk mengetahui maksud yang hendak disampai penulis.

Ada keragu-raguan dalam kisahnya , dalam alurnya, dan juga tokohnya, namun hal ini justru akan menarik  dianalisa  oleh para Kritikus Sastra.

Demikian Kurasi saya terhadap kelima cerpen Lilik Fatimah Azzahra yang memakai judul kata ' Lelaki'.  Menurut pengamatan saya Mbak Lilik mengalami perkembangan yang luar biasa dalam beriksi dan berimajinasi, hal ini disebabkan karena rajinnya beliau menulis dan berimprofisasi dalam berfiksi . Dengan hampir tiap hari memposting di Kompasiana,  bahkan dalam tahun 2017 saja setidaknya ada 161  judul cerpen yang sudah diposting dikanal Fiksi Kompasiana, menjadikan Mbak Lilik sudah banyak belajar, dan telah lulus sebagai  Fiksianer Indonesia.

Selamt terus beriksi Mbak Lilik Fatimah Azzahra, sukses selalu.

Salam Hangatku..

Dinda Pertiwi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun