Pesan moral yang hendak disampaikan Mbak Lilik,  jangan menjadi 'Lelaki' yang sok  atuh ! nanti menyesal sendiri bila wanita sebenarnya disukainya terpaksa menjadi milik orang lain. Karena sudah tak penah lagi datang menggangu 'lelaki' itu sejak dia hamil, lelaki itu akhirnya kesepian juga.Â
Secara runut  cerita mengikuti alur maju,  walaupun hanya kisah imanatif namun cerpen ini paling saya suka dari cerpen Mbak Lilik sebelumnya, karena banyak kata yang membuat imajinasi saya menjadi tertantang  menelan kata demi kata, adegan demi adegan yang disuguhkan Mbak Lilik. Latar dan tokohnya juga sederhana, tidak terlalu bertele-tele, dan bisa dinikmati hanya dengan beberapa sentuhan layar tak banyak memerlukan waktu dan kuota, cocok untuk mereka yang sibuk namun tetap ingin menikmati fiksi. Bgaimana menurut anda cerpen " Lelaki dan bulan"ini
5. Cerpen kelima dari Mbak Lilik, yang kata 'Lelaki' dalam judulnya, adalah " Sajak Kecil untuk Lelaki yang Berdiri di Tepi Kanal" memperoleh Viewer: 1025, Vote: 16 dan komentar: 18.Â
Walaupun cerpen ini pendek  dan  menggunakan  alur maju dengan  ditandai  berbalas pesan yang dikirimkan 'aku' kepada 'lelaki'  dan sebaliknya, namun diakhir cerita  ada sedikit flashback , si'aku' bertutur " Apakah kau masih suka berdiri di tepi kanal sembari mengenangku" dan berharap ' lelaki' itu masih penyayangi 'aku' walaupun tokoh 'aku' sudah mempunyai Liang Sim, yang saya tangkap sebagai lelaki lain diluar tokoh 'lelaki' itu. Yang menandakan tokoh 'aku' masih ragu-ragu atau dalam persimpangan antara 'lelaki' dan Liang Sim, yang disampaikan langsung penulis  pada penghujung cerita dengan kata "Di Penghujung persimpangan waktuku berhenti".
Cerpen ini tergolong sulit untuk telaah dan dinikmati meskipun  pendek, dibutuhkan  analisa untuk mengetahui maksud yang hendak disampai penulis.
Ada keragu-raguan dalam kisahnya , dalam alurnya, dan juga tokohnya, namun hal ini justru akan menarik  dianalisa  oleh para Kritikus Sastra.
Demikian Kurasi saya terhadap kelima cerpen Lilik Fatimah Azzahra yang memakai judul kata ' Lelaki'.  Menurut pengamatan saya Mbak Lilik mengalami perkembangan yang luar biasa dalam beriksi dan berimajinasi, hal ini disebabkan karena rajinnya beliau menulis dan berimprofisasi dalam berfiksi . Dengan hampir tiap hari memposting di Kompasiana,  bahkan dalam tahun 2017 saja setidaknya ada 161  judul cerpen yang sudah diposting dikanal Fiksi Kompasiana, menjadikan Mbak Lilik sudah banyak belajar, dan telah lulus sebagai  Fiksianer Indonesia.
Selamt terus beriksi Mbak Lilik Fatimah Azzahra, sukses selalu.
Salam Hangatku..
Dinda Pertiwi