Â
Hembusan angin itu buka celah mendung kelabu
Hingga mentari leluasa menerangi sudut-sudut kalbu
Di sana terlihat kembali buncah-buncah rindu belum membeku
Walau ada seribu aral yang terus membelenggu
Tepiskan hasrat dan kehendak itu
karena kita ragu bahwa jalan panjang berliku
berujung pada bahagia yang tak lagi semu
Â
wahai kekasihku
siang ini sebagian jejakmu telah merekam kidungku kembali
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!