Â
lalu pada cinta yang mana lagi engkau hendak sembunyikan kebusukanmu yang rakus memakan uang rakyat
dengan dalih cinta, engkau umbar janji-janji sakti pendongkrak kemenanganmu...
kami sudah tak begitu peduli dengan cinta yang kau semai saat kampanye tiba
karena kami tahu tak ada cinta yang abadi dari mulut-mulut busuk dari politisi macammu
dan engkau tahu bukan, beda tipis antara cinta dan benci
itu semacam hubungan kamu dengan istri-istrimu atau antara kamu dan sekretarismu.
Â
Sudahlah.......
dengan cinta , engkau boleh menatapku manja setelah  tertunai hasratmu
karena....