Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Arwah Penghuni Rumah Kontrakan Kami

13 Januari 2016   14:43 Diperbarui: 2 Februari 2016   16:36 1796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“ Handak kemana Pian……kai’…?” sapaku untuk menghilangkan rasa tahutku.

“ Bulikan……….” Jawabnya singkat tanpa memandangku. Akupun meneruskan menyapu daun-daun mangga kering. Sesaat ketika aku sadar , kekek itu menuju ke kolam disamping rumah dan menghilang.

Kejanggalan-kejanggalan yang aku alami aku ceritakan pada suami.

“ Gak usah takut Nok……kita manusia bisa meminta perlindungan Allah…..kalau sedang sendiri gunakan waktumu untuk banyak-banyak membaca Al-Qur’an..”

Aku pun berusaha untuk menghilangkan perasaan takut dengan banyak mengaji, dan kalau kebetulan ada listrik dan sinyal aku gunakan untuk sekedar membuka-buka FB.

Aku biasa bangun sekitar jam 3 dini hari untuk memasak nasi  bekal untuk makan pagi dan siang suami, pada saat sedang sibuk di dapur aku melihat 2 buah lipas yang lumayan besar keluar dari celah-celah dinding kayu yang dibuat rangkap.

Setengah menjerit aku memanggil suamiku yang masih tidur. Suami segera bangun dan mengambil golok, namun lipas itu lebih cepat jalannya dan masuk lagi ke celah dinding kayu di ruang makan. Hanya satu lipas yang bisa kena sabetan golok suamiku. Mulai saat itu aku jadi was-was dan selalu sedia cairan pembunuh serangga, agar mudah membunuhnya bila ada binatang yang muncul tiba-tiba.

Kejadian aneh lagi,  terjadi saat aku mandi sore menjelang maghrib. Baru asyik-asyiknya mandi ada 2 ekor ular merah yang tiba-tiba sudah berada di dekat kakiku. Betapa kagetnya , aku segera mengambil sebatang kayu yang ada di jangkauan tanganku.

Aku lemparkan kayu kea rah kepala ular itu. Kepala ular remuk dan mati, tapi ular yang satunya lari kearah kolam di samping rumah.

Beberapa kejadian membuatku ingin segera pindah rumah, namun sayang mencari rumah kontrakan agak susah disini. Maka kami tetap bertahan mesti dengan perasaan was-was. Terutama aku yang lebih banyak di rumah sendiri.

Tiga bulan sudah suami kerja disini, berarti aku sudah menempati rumah ini selama 2 bulan. Saatnya suami mendapat jatah cuti selama 2 minggu. Saat libur itulah suami memeriksa kondisi rumah yang ternyata ada papan dinding yang dihinggapi rumah semut hingga membentuk gundukan tanah yang tebal dekat pada tumpukan kayu ulin yang tidak terpakai. Dengan bantuan tukang bersih-bersih suami membongkar dinding kayu yang ada rumah semutnya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun