Dari sekedar ngobrol mereka akhirnya saling curhat tentang pasangan mereka masing-masing. Tentang suami Anggreni yang suka berjudi dan tentang istri Agus yang sering sibuk dengan pekerjaannya tanpa memperdulikan suaminya.
Kedekatan antara Agus dan Anggreni bukan hanya ngobrol di kantor, mereka sering terlihat bareng berdua di luar. Anggreni merasa nyaman bila ngobrol bersama Agus, lama-lama benih-benih cinta pun muncul di hati mereka berdua. Walaupun masing-masing sudah mempunyai pasangan yang sah. Dengan berbagai alasan mereka sering pergi keluar kota berdua.
Anggreni sudah mulai berbohong pada suaminya. Demikian juga Agus, dengan alasan tugas sering menghabiskan waktu berdua dengan Anggreni.
Dian, istri Agus mulai curiga pada suaminya yang dekat dengan Anggreni. Suatu hari Dian hendak mengambil pesanan kosmetik di kantor Anggreni, namun menurut teman-temannya Anggreni tidak masuk kerja hari itu karena sedang ke luar kota. Jadwal kepergian Anggreni sama dengan jadwal suaminya ke luar kota. Kecurigaan Dian semakin tinggi tatkala suaminya pulang , Dian langsung mengintrogasi suaminya.
“ Mas….keluar kota bersama Anggreni…”
“ Iya……”
“ Apa maksud Mas…….”
“ Tidak ada yang salahkan…bila istriku sibuk terus….dan ada wanita lain yang bersedia menemani aku…”
“ Mas…..apa maksudmu…..kamu mencintainya kah ..Mas…?”.
“ Iya……lama-lama …aku mencintainya, walaupun dia sudah bersuami…..”
Sejak pengakuan suaminya yang membuatnya sangat sakit hati itu, Dian pergi dari rumah dan menggugat cerai suaminya. Dia tak peduli lagi pada laki-laki yang pernah dicintainya itu, Dian hanya membawa anaknya Dani yang masih duduk di kelas 4 SD.