aku hanyalah seonggok mayat hidup
lembar-lembar kenyataan menyatu padu
seolah selesai sudah langkah dan nafasku
aku pasrahkan hidup matiku
hanya untuk menghamba-Mu
kutelusuri sudut-sudut Asma-Mu
tumpahkan air mata hanya di atas sajadah biru
saat dua pertiga malam syahdu
satu persatu tumpah pedihku
nikmat menyeruak dalam aliran darahku
Kau pilihkan jalan terbaik dalam hidupku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!