atau mengheningkan cipta dengan menahan air mata...
Agustusku......
Â
pada musim yang tak lagi menentu
dan rembulan tak pernah lagi malu
mencumbu awan di depan kerdipan sang bintang
tak ada lagi gelap, tak ada lagi sepi , tak ada lagi nyanyian elegi
hanya semburan gunung berapi ....yang bisa menyudahi
Agustusku...
Â
Nisan-nisan tak dikenal hanya pasrah
pada taburan bunga ditiap malam taptu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!