Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fiksi Fantasi] Mengejar Cinta Ratu Karwana

17 September 2014   18:32 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:26 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dinda Pertiwi

no peserta : 36

Pada sebuah negeri yang berpenduduk hampir semuanya berjenis kelamin laki-laki, dan hanya sebagian kecil saja yang berjenis kelamin wanita. Para laki-laki itu berbadan tegap, berkulit coklat kehitaman dan berotot kuat, mereka rata-rata adalah pekerja keras dan tak kenal lelah.Sehingga kulitnya hitam terbakar matahari. Mereka sehat-sehat dan jarang ada yang sakit, mereka selalu tunduk  pada peraturan dan  sangat loyal pada Sang Ratu yang memerintah negeri itu. Hidangan di negeri itu tidak dari hasil olahan , tidak perlu dimasak karena wanita di negeri ini tidak boleh bekerja apalagi meladeni laki-laki.  Alam sudah menyediakan buah-buahan yang segar dan lezat serta mengenyangkan. Butir-butir padi dan gandum  lezat walau hanya dimakan begitu saja.  Negeri Karwana ini  bertemperatur tinggi, namun kaum wanitanya berkulit kuning, halus dan cantik-cantik. Kaum wanita di negeri ini tidak diperbolehkan bekerja, apalagi mengerjakan pekerjaan yang kasar-kasar. Wanita hanya ditakdirkan untuk bersolek dan berhias diri, mengandung , melahirkan dan juga mengasuh anak-anaknya sampai usia 10 tahun saja. Setelah itu, bila anaknya laki-laki maka sudah diwajibkan untuk bekerja seperti laki-laki lain, walaupun kadar pekerjaannya belum terlalu berat. Dan bila anak itu wanita, dia sudah harus belajar menjadi wanita cantik untuk beberapa tahun dan bersiap-siap untuk diperebutkan dengan para laki-laki untuk menghasilkan keturunan. Di negeri ini seorang wanita hanya diperbolehkan memiliki satu orang pasangan saja biar pun jumlah penduduk di negeri ini banyak didominasi kaum laki-laki. Untuk itu setiap laki-laki harus bisa menunjukkan  kemampuannya dengan hasil kerja yang bagus dan tubuhnya terjaga bila ingin mendapatkan  seorang wanita idaman.

Karwana diperintah oleh seorang Ratu yang sangat cantik, dan bijaksana. Sehingga kecantikannya ini tidak hanya menarik perhatian kaum laki-laki di negeri Karwana sendiri, namun juga kaum laki-laki dari negeri seberang, yaitu negeri Giorda. Negeri Giorda diperintah oleh seorang laki-laki yang sangat tampan. Bila di negeri Karwana didominasi oleh penduduk berjenis kelamin laki-laki, maka negeri Giorda lebih banyak penduduk yang berjenis kelamin wanita, sehingga wanitalah yang menjadi pekerja di samping juga melahirkan dan mengasuh anak-anaknya. Kaum wanita di negeri Giorda lebih banyak menggunakan pemikirannya untuk kemajuan teknologi daripada bekerja menggunakan tenaga. Karena dengan teknologi pekerjaan akan menjadi ringan , efisien dan menghemat waktu. Karena mereka harus bisa membagi waktu untuk bekerja, mengasuh anak, maupun memasak.

Dengan kecanggihan teknologi kaum wanita di negeri Giorda tak perlu lagi, mengasuh dan merawat anak-anaknya, semua bisa dilakukan oleh robot yang pengoperasiannya melalui remotte control ada dalam kendali Sang Ibu. Untuk memasak hanya tinggal meletakkan bahan-bahan mentah dan pilih menu, tak lama kemudian, mesin yang akan mengolahnya, dan makanan berselerapun siap dihidangkan. Dengan kecanggihan tehnologi pula, para wamita bisa mendeteksi laki-laki unggul yang boleh mengawininya, untuk mendapatkan keturunan yang unggul, cerdas dan berwawasan tercanggih. Dengan alat yang sangat canggih, seorang wanita bisa memilih jenis kelamin bayi yang dikandungnya.  Masing-masing setiap wanita akan adu kekuatan kecanggihan teknologi untuk mendapatkan bibit unggul bayi yang akan dikandungnya dari seorang laki-laki pujaan yang telah terdeteksi keunggulan benihnya.

Sinyal-sinyal berlompatan ke negeri seberang, ternyata dari hasil pemantauan alat canggih yang mereka miliki , menunjukkan bahwa laki-laki dari negeri  Karwana adalah bibit unggul yang bisa menghasilkan keturunan yang canggih, pintar, cerdas dan sempurna. Maka dengan berbagai cara para wanita di negeri Giorda ingin mendapatkan pasangannya dari negeri Karwana. Namun hal itu segera diketahui dan ditangkal oleh Sang Ratu yang menjadi penguasa negeri Karwana, Sang Ratu tak ingin para lelaki di negerinya berpindah ke negeri Giorda, karena itu akan mengurangi jumlah pekerja dan kebutuhan Pejantan untuk para wanita di negeri Karwana itu sendiri. Walaupun kemajuan tehnologi di negeri Karwana belum secanggih di negeri Giorda, namun Sang Ratu adalah orang yang sangat cerdik dan cerdas, jadi ia akan mengetahui setiap gerak-gerik apapun yang ternjadi dalam wilayahnya dan juga seluruh rakyatnya.

"Siapkan radar penangkal sinyal......di seluruh perbatasan wilayah kita dengan Giorda..!!', perintah Sang Ratu pada seluruh penduduk negeri.

"Siap...Sang Ratu...!!!" jawab seluruh kaum pekerja di negeri itu.

"Saya...tidak ingin seorang laki-laki dari negeri ini menikah dengan kaum wanita di negeri Giorda....karena mereka akan mencuri bibit-bibit unggul yang ada pada kaum laki-laki negeri ini..!".

Maka mulai sejak itu kaum laki-laki dari negeri Karwana tidak diperbolehkan pergi ke negeri Giorda dengan alasan apapun. Bahkan mereka pun pencabut kantor Perwakilan Kedutaan yang ada di Giorda sejak saat itu hubungan diplomatik kedua negara putus.

Sang Raja yang memerintah Giorda pun tidak tinggal diam. Maka diutuslah seorang utusan diplomatik yang sangat pandai bertutur-kata untuk menghadap Ratu Karwana, yang cantik, cerdas dan berwibawa itu.

Dengan membawa surat Diplomasi, akhirnya Sang Utusan bisa sampai di hadapan Sang Ratu Karwana.

Yth. Sang Ratu Karwana.

Dengan surat ini saya mohon agar kiranya Sang Ratu mau membuka kembali hubungan bilateral negara kita, karena sepertinya negeri kita sudah ditakdirkan untuk saling berpasangan. Keunggulan bibit benih yang dipunyai laki-laki Karwana akan sangat cocok untuk menghasilkan generasi yang tak tertandingi, bila kita bersatu. Saya bersedia memenuhi permintaan Sang Ratu Karwana apapun bila Sang Ratu memperbolehkan para wanita di negeri kami menikah dengan kaum laki-laki di negeri Karwana.

Hormat saya.

Raja Giorda

Tak pelak Sang Ratu pun marah bukan kepalang setelah membaca surat itu, Sang Ratu merasa bahwa Giorda akan mencuri aset yang mereka miliki.

"Saya tak ingin berhadapan dengan seorang utusan seperti kalian....kalau berani suruhlah....Rajamu untuk datang sendiri kemari.....!!!"

"Baiklah Ratu ...nanti akan kami sampaikan kepada Raja kami akan titah Ratu ini....".

Dengan kecanggihan telekomunikasi Sang Utusan pun segera mengabarkan titah Sang Ratu Karwana kepada Raja Giorda.

Raja Giorda pun menyanggupi permintaan Ratu Karwana untuk segera menghadap sendiri ke Karwana, karena Sang Raja pun sebenarnya penasaran dan kagum akan kecantikan dan keelokan Ratu Karwana.

Dengan kecanggihan teknologi Transportasi yang luar biasa, hanya dengan hitungan menit Sang Raja Giorda pun telah sampai di hadapan Sang Ratu Karwana.

Raja Giorda pun sangat kagum pada istana Ratu Karwana yang sangat megah, dengan dikelilingi kolam yang airnya sangat bening, sehingga tampak seperti kaca dan pantulan jenjang kaki dan kulit mulus Sang Ratu pun nampak terlihat oleh Raja Giorda sehingga saat itu juga, Sang Raja tertarik dan berdesir hatinya serta berniat untuk mempersunting Sang Ratu Kembara sekalian. Untuk menjadi permaisurinya. Karena ternyata Ratu Karwana adalah seorang wanita yang lembut, ramah, cantik dan berbudi luhur. Sang Raja segera mengungkapkan keinginannya, Sang Ratu hanya tersenyum dan bertitah :

"Baiklah.... Raja Giorda...saya akan menyetujui permohonan anda bila anda mampu memenuhi permintaan saya..."

"Katakan Ratu.....apa yang harus saya lakukan agar permohonan saya untuk mempersunting Ratu terkabulkan..."

"Saya mohon ...pindahkan semua hasil teknologi yang kalian miliki kesini....agar bisa bermanfaat bagi rakyat kami semua, yang kedua bila terjadi perkawinan antara wanita dari negeri Giordan dengan laki-laki dari negeri Karwana maka putra-putrinya menjadi penduduk negeri kami , karena anak-anak yang dilahirkan adalah akan berotak brilian dan itulah aset bangsa kami, dan ketiga, Aku hanya ingin menjadi permaisuri dan Ratu tunggal , tak ingin raja berpoligami....itu permintaanku bila sanggup..tandatangani Surat Perjanjian ini....untuk kita menikah...kalau tidak silahkan keluar dari istanaku saat ini juga..dan kita akan putus hubungan diplomatik selamanya...".

Sebenarnya permintaan Ratu Karwana adalah hal yang biasa , namun pada point nomer 2 Raja harus merundingkan dulu dengan para Pembesar istana yang mengawalnya,. Karena para wanita di Giordan ingin mendapatkan keturunan yang cerdas dan pintar adalah untuk mendapatkan generasi yang lebih bagus. Namun negara mereka akan bersatu , karena pernikahan ini menyatukan aset bangsa. Maka setelah berunding akhirnya mereka menyetujui semua permintaan Ratu Karwana, dan disepakati akan diadakan pengalihan tehnologi secara besar-besar dalam waktu seminggu. Pesta Pernikahan antara Raja dan Ratu pun akan digelar secara besar-besaran pada bulan  Oktober, yang kurang dari sebulan lagi.

Akhirnya dua negeri  telah bersatu, kekurangan yang ada pada satu negeri ditutup dengan kelebihan dari negeri yang  lain. Menjadi negeri yang besar bertehnologi tinggi namun tetap berperikemanusian , berbudaya , dan kesantunan tetap dijunjung tinggi. Generasi yang dihasilkanpun menjadi generasi yang cerdas, pintar, berbudaya, dan santun. T A M A T.

Kudus, 17 September 2014 ; 06:20

'salam kreatif berfantasiana'

Dinda Pertiwi

Untuk membaca karya peserta lain silahkan menghubungi akun Fiksiana Comunity

Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Comunity

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun