"Emak, bapak, Mardi dan Rois mungkin tidak selamat Mbak....." guratan kepedihan kami rasakan bersama. Yanto adikku yang baru duduk di kelas 6 SD itu sudah bisa mengekspresikan kepedihannya. Kami hanya berpelukkan dan menangis bersama.
Tim Evakuasi dan SAR segera berdatangan pagi itu, namun kabar tentang Emak, Bapak , Mardi dan Rois belum juga dapat aku terima. Aku hanya bisa menangis dan berdoa, hingga menjelang sore jenazah bapak dan Mardi yang sudah bisa ditemukan. Sedangkan jenazah emak dan Rois ditemukan 3 hari setelah kejadian itu, dan yang membuat aku pedih ketika diberi kesempatan untuk mengidentifikasi jenazah Emak dan Rois , aku melihat dalam kondisi Emak yang sedang memeluk adikku Rois dengan erat, seolah emak hendak melindungi putranya agar terhindar dari bencana. Dan aku hanya bisa bertawakhal kepada Allah saja atas semua kejadiaan ini, karena Allah pasti punya jalan terbaik bagi hidup kami selanjutnya.
[caption id="attachment_341215" align="alignnone" width="300" caption="tempat pengungsian dusun Kambangan. doc.pri."]
Kudus, 14 Desember 2014
'doa kami panjatkan untuk semua korban bencana tanah longsor di manapun berada'
Dinda Pertiwi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H