Setiap peserta didik mempunyai gaya belajar yang berbeda. Sangat penting bagi guru memperhatikan beberapa gaya yang berbeda-beda ketika akan merancang pembelajaran, baik itu strategi, metode, media pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang melibatkan peserta didik.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dengan melihat gaya belajar peserta didik tersebut yakni menggunakan media ke dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dapat memberi warna baru dalam proses pembelajaran, sehingga dengan adanya media pembelajaran peserta didik diharapkan mampu mengembangkan kreativitasnya dan kemampuannya khususnya pada mata pelajaran IPS.
Melihat dari fungsi utama media pembelajaran, salah satunya yaitu memotivasi atau meningkatkan minat belajar peserta didik. Untuk meningkatkan minat belajar peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas, guru dapat memanfaatkan media dalam pembelajaran. Media yang dapat digunakan diantaranya yaitu media video animasi.
Media video animasi merupakan suatu media yang menggabungkan media audio dan media visual untuk menarik perhatian peserta didik, mampu menyajikan objek secara detail dan dapat membantu memahami pelajaran yang sifatnya sulit.
Secara umum penggunaan media pembelajaran berupa video animasi dalam proses pembelajaran memiliki manfaat sebagai berikut:
1) mampu menumbuhkan motivasi dan minat belajar peserta didik dikarenakan pengajar akan lebih menarik perhatian.
2) Makna bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat di pahami peserta didik dan memungkinkan terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan pengajaran.
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi.
4) Mampu meningkatkan aktivitas dalam kegiatan belajar mengajar.
5) Dapat menjelaskan materi pembelajaran menjadi lebih sederhana, serta
6) Memaksimalkan seluruh indera.
Selain manfaat, media video animasi juga memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran IPS. Kelebihan media video animasi diantaranya yaitu:
1) Tampilan yang menarik mampu meningkatkan antusiasme siswa dalam pembelajaran IPS,
2) Mempermudah dalam menanamkan konsep materi yang dipelajari,
3) Sebagai alat bantu alternatif guru dalam menyampaikan materi pembelajaran,
4) Bersifat efisien, dapat digunakan dalam keadaan apapun dan kapanpun.
Adapun kekurangan dari media video animasi yaitu terletak dalam proses pembuatannya, yang mana membutuhkan kreativitasa, ketelitian serta kesabaran karena memang dalam penuangan materi pembelajaran dalam animasi tentu saja memakan waktu di setiap langkah-langkah pembuatannya.
Langkah-langkah pembuatan media pembelajaran video animasi, yaitu:
1. Tentukan tema/topik materi
Cara membuat video pembelajaran yang pertama adalah dengan menentukan tema atau topik materi yang akan diajarkan. Gunakan silabus atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sebagai acuan dalam membuat video pembelajaran. Jangan sampai video yang dibuat melenceng dengan tema sehingga menjadi media yang tidak efektif dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Merencanakan Konsep Video
Dalam tahap ini guru harus melakukan identifikasi seperti apa video yang ingin dibuat, bagaimana target audiens-nya, bagaimana cara pengambilan gambarnya, berapa lama durasi videonya, di mana tempat pengambilan gambarnya, aplikasi apa yang akan digunakan, dan lain sebagainya.
3. Membuat Storyboard
Panduan dalam membuat video dikenal dengan Storyboard. Di dalam Storyboard guru dapat mencantumkan skenario dari video yang akan dibuat, siapa tokohnya, bagaimana dialognya, cara pengambilan gambarnya, properti yang dibutuhkan dan lain sebagainya. Biasanya storyboard berbentuk gambar. Tetapi guru tidak perlu risau jika tidak pandai menggambar. Storyboard yang guru butuhkan sifatnya sederhana saja. Guru dapat membuatnya dalam bentuk tabel-tabel yang memuat semua komponen acuan dalam pengambilan gambar.
4. Proses Pembuatan Video
Setelah mempersiapkan Storyboard, peralatan, dan juga properti yang dibutuhkan sudah siap, kini tiba saatnya untuk melakukan proses perekaman atau pembuatan video tersebut. Ada hal penting yang harus guru perhatikan ketika membuat video, misalnya pencahayaan, angle pengambilan gambar, hingga latar pengambilan gambar.
5. Proses Mengolah dan Mengedit Video
Tahap terakhir dari proses pembuatan video adalah mengolah dan mengedit video. Terkadang dalam membuat video, Guru mengambil gambar atau merekam secara terpisah-pisah. Nah, dalam tahap inilah guru menggabungkan video-video rekaman yang berhasil diambil menjadi satu kesatuan video pembelajaran yang menarik. Guru dapat memanfaatkan aplikasi membuat video pembelajaran yang kini sangat mudah ditemukan.
REFERENSI
Ardiyanto, C. A. (2020). Penerapan Media Video Animasi Bencana Alam Gunung Berapi ( Belagupi) Dengan Model Pembelajaran Stad. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan, 289-295.
Gita Angraeni, S. &. (2022). Pengaruh Penggunaan Media Animasi Pada Pembelajaran Ips Terhadap Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Di Makassar. Journal Of Education, 281-289.
Nazmi, M. (2017). Penerapan Media Animasi Untuk Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Geografi Di Sma Pgii 2 Bandung. Jurnal Pendidikan Geografi, 48-57.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H