Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Anak Perempuan Berkarir di Dunia Hiburan Tanpa Pendampingan Ayah

28 Oktober 2020   23:32 Diperbarui: 2 November 2020   09:39 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hak-hak anak perempuan tanpa pendamping ayahnya tidak terungkap secara jelas berapa perbandingan nilai prosentase yang harus diterima sebagai penyanyi dan tim manajemen. Apakah 40:60 persen, 50:50 persen, 60:40 persen, atau berapa persen bagian untuk penyanyi dan berapa persen untuk tim manajemen. Semuanya tidak jelas dan tidak transparan, dan nyali penyanyi sering dibuat ciut karena tim manajemen yang galak, suka memarahi bila terlambat beberapa menit saja.

Selain itu tidak ada perjanjian bersegel/bermeterai yang ditanda tangani kedua belah pihak antara penyanyi dan tim manajemen. Apalagi perjanjian kontrak kerja yang dilakukan di depan notaris. Berapa tahun kerja sama akan berlangsung pun tidak secara jelas disebutkan/diucapkan. 

Artinya posisi tawar penyanyi sangat rendah dan rentan dengan eksploitasi tenaga, emosi, pikiran. Hubungan kerja antara penyanyi dan tim manajemen semestinya ada aspek dan kepastian hukum yang menjamin hak-hak penyanyi, supaya tidak dirugikan secara moral dan material.

Berkarir di dunia entertain tanpa pendampingan ayah, menjadi peluang lingkungan sosial memperlakukan  seenaknya, mem"bully" dan menzalimi. Orang-orang  yang "merasa berjasa" telah mendampingi selama berkarir, "nebeng" pansos, agar terkenal saat ikut "live" di Intagram, tiktok, dan media sosial lainnya.

Keluarganya memang minim fasilitas, tetapi kaya kasih sayang, perhatian, dan kehangatan. Akibatnya sebagai anak bungsu dari 4 (empat) bersaudara, sifat manja dan "childish" masih kental yang menjadi ciri khas unik dan menarik. 

Namun kondisi ini justru menjadi bahan tertawaan, ejekan, sasaran untuk direndahkan dan diremehkan oleh lingkungannya, bahkan digoda oleh para penonton saat nyanyi di panggung.

Yogyakarta, 28 Oktober 2020 Pukul 22.18

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun