Mengingat hal ini sungguh melukai hati rakyat yang telah memberi mandat para anggota dewan. Apapun dan berapapun yang telah dikeluarkan saat kampanye tidak dapat dijadikan alasan untuk mengkhianati amanah rakyat.
Apalagi ketika baju kehormatan berupa jas dan baju nasional itu diganti dengan baju warna "oranye", sungguh sangat menyedihkan. Memang ada azas "praduga tidak bersalah", namun kurang etis ketika sudah berbaju orange masih lantang "tidak menerima uang sepeser pun", dengan lambaian tangan dan senyum lebar. Ini menambah luka hati rakyat. Â Â
Para wakil rakyat yang amanah pastinya menjadi dambaan dan harapan semua masyarakat di Indonesia, mengingat "suara rakyat adalah suara Tuhan" (vox populi vox dei), legitimasi itu telah melekat pada setiap wakil rakyat.Â
Apabila hal ini dapat terjadi, Â maka kesejahteraan dapat dinikmati oleh seluruh warga negara tanpa membedakan warna kulit, agama, bahasa, asal usul, daerah, dan pandangan politik. Kesejahteran dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia dapat diwujudkan, melalui anggota dewan yang terhormat yang pro rakyat.Â
Yogyakarta, 5 September 2019 Â Pukul 19.25Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H