Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Balik Kesederhanaan Yusrina Tersimpan Potensi Luar Biasa

5 Juli 2019   00:51 Diperbarui: 5 Juli 2019   09:03 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://pixabay.com

Jasa baik mbak Rina mengajari dan membimbing saya yang "gagap teknologi (gaptek)", dengan sabar, telaten, santun, berbagi ilmu tanpa pernah merasa lebih pintar apalagi menggurui.

Jasa lainnya membantu pekerjaan rutin, memberikan pelayanan kepada mahasiswa dengan penuh tanggung jawab, jujur, ramah, senyum, sapa, dan ikhlas. Kepedulian untuk menolong mahasiswa mencari informasi di perpustakaan, sungguh tidak terbalaskan dengan honor Rp 600.000,- per bulan.

Walaupun berinteraksi hanya 2 (dua) tahun, seminggu 3 (tiga) kali maksimum 12 jam kerja perminggu, namun telah memberi warna dalam kehidupan saya bahwa hidup itu perlu berbagi. Di luar sana masih banyak yang kurang beruntung, namun masih ada yang berkepribadian baik, sabar, tawakal, tahan banting, mempunyai "harga diri" dan kehormatan.

Menjadi motivator bagi saya dan perlu mengapresiasi sosok mbak Rina. Walau lahir dan tumbuh di desa, tetapi wawasannya luas karena sering membaca di perpustakaan sejak SD. Kebiasaan membaca dan menulis yang dilakukan Mbak Rina termasuk langka, dijauhi generasi milenial karena asyik bermain "gadget".

Sumber: http://pixabay.com
Sumber: http://pixabay.com
Apalagi sekolahnya di desa, fasilitas sangat terbatas, termasuk perpustakaan sekolah, nyaris sebagai "gudang" yang terpinggirkan dan tidak pernah terpikirkan. Namun Mbak Rina tetap memanfaatkan fasilitas perpustakaan sekolah dengan bahan bacaan seadanya, tidak selengkap seperti sekolah di perkotaan.

Di desanya, Mbak Rina menjadi tempat bertanya anak-anak SD, SMP, dan SMA tentang pelajaran matematika, fisika dan ilmu pengetahuan alam. Dia juga tak segan berbagi ilmu agama, mengajari membaca Al Quran, apalagi saat bulan Ramadan, sholat berjamaah, dan tarawih, tadarus Al Qur'an di masjid terdekat baik di tempat kos-kosan maupun di desanya.

Ketika melakukan KKN tematik di Provinsi Jambi, tugasnya mengajar baca tulis berhitung (calistung) untuk anak-anak usia sekolah di tengah perkebunan yang jauh dari keramaian. Suatu perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa untuk mencerdaskan anak bangsa. Dalam kondisi keterbatasan finansial, dedikasi dan semangatnya luar biasa untuk berbagi ilmu yang dimiliki.

Andaikan mendapat apresiasi umroh dari Berlipatnya Berkah Allianz, saya harap dapat menjadi titik balik perjuangan, pengorbanan, usaha, dan doa mbak Rina selama ini. Juga sebagai balas jasa selama kerja paruh waktu di kantor dimana saya mengabdi (waktu itu).

Interaksi singkat saya dengan Mbak Rina mampu memberi motivasi untuk meraih mimpi, semangat, ikhlas, bekerja itu ibadah, dan berinovasi demi pelayanan prima kepada mahasiswa, ada atau tidak ada uangnya, diapresiasi atau dicuekin pimpinan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun