Kata bijak ini perlu dipahami:"Jika menilai orang dari penampilannya, akan kehilangan kesempatan bertemu orang-orang hebat". Artinya menilai orang tidak cukup dari penampilan secara fisik, tetapi harus utuh raga dan jiwanya, supaya tidak salah tebak.
Namun masih saja orang memberi kesan pertama dari penampilan lahiriah, yang kasat mata. Akibatnya orang sering terkecoh dengan penampilan sederhana, biasa, sehingga diabaikan, dicuekin, dicibir, disepelekan, bahkan diremehkan.
Padahal dibalik tampilan sederhana, kalem, tenang, biasa, ternyata menyimpan prestasi, potensi yang luar biasa dan kepribadian menarik. Sebaliknya, penampilan glamour, sejatinya sebagai tameng menutupi kekurangan, kepalsuan, ketidakjujuran, dan kebohongan demi kebohongan.
Saya memanggil sosok sederhana ini "Mbak Rina". Nama lengkapnya Yusrina Ana Kholishoh, lahir di Sragen, 23 Agustus 1993. Saya mengenalnya tahun 2015-2016 ketika dia menjadi tenaga paruh waktu di Perpustakaan Fisipol UGM, saat itu saya sebagai Penanggung Jawab Perpustakaan, membutuhkan tenaga di bagian pelayanan dan pekerjaan keterampilan kepustakawanan.
Dalam berinteraksi dengan Mbak Rina, ternyata saya menemukan "mutiara" terpendam, yang mampu menginspirasi dan memberi motivasi karena prestasinya di bidang akademik dan non akademik.
Motto hidupnya:"Nothing is impossible as long as God make it happen" (Tidak ada yang mustahil selama Tuhan dapat mewujudkannya), menjadi penyemangat meraih mimpinya. Motto hidup ini dapat menginspirasi saya untuk menjalani profesi sebagai pustakawan karier yang penuh hambatan, tantangan, cobaan, dan ujian lahir batin.
Prestasi akademik mbak Rina, jujur saya akui luar biasa, dibanding remaja seusianya. Sejak SD, SMP, dan SMA selalu ranking di kelas. Bahkan juara Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat provinsi untuk bidang fisika.
Juara paralel 5 (lima) besar di SMA di desanya, yang mengantarkan masuk UGM tanpa tes/jalur undangan (SNMPTN) dengan beasiswa bidikmisi, selama 8 semester gratis UKT (Uang Kuliah Tunggal). Plus biaya hidup sebesar Rp 600.000,dengan syarat secara akademik mampu, tetapi finansial orang tua kurang mampu, dibuktikan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang sah dari pemerintah desa.
Prestasi non akademik di bidang agama, sastra (menulis novel dan puisi), keterampilan (merajut), memasak dan organisasi kemahasiswaan. Pernah menjabat sebagai Koordinator Sekretaris Eksekutif (setingkat Sekretaris Umum di BEM UGM), suatu jabatan sangat prestisius bagi mahasiswa, karena untuk mencapainya melalui proses panjang.Â
Mbak Rina menjadi motivator, penyemangat di tengah keterbatasan finansial terbukti mampu menunjukkan prestasi yang gemilang. Hal ini menjadi pemicu untuk diri saya, anak-cucu, menantu dan orang-orang yang "berani mimpi", mengukir prestasi tidak perlu menunggu fasilitas lengkap dan mewah. Usaha, doa dan restu orang tua menjadi landasan paling utama.
Kelebihan lain Mbak Rina, tidak "silau" dan tergoda dengan lingkungan sosialnya kalangan  mahasiswa borjuis. Penuh percaya diri, sederhana, "low profile", ramah, sopan, santun, jujur dan beretika. Hal ini membuka  "mata hati", bahwa penampilan fisik itu perlu, namun lebih penting penampilan batiniah yang orisinil.