Suasana malam semakin larut, terbebas polusi asap kendaraan, sambil makan malam dengan menu khas daerah, dan minuman tradisional (wedang uwuh, jahe, serai, sekoteng) merupakan suatu kenikmatan yang luar biasa. Kalaupun harus menunggu antrian panjang, justru semakin dapat menikmati sensasi berburu makan malam di pinggir jalan.Â
Bagi mereka yang seperti itu, di sinilah "seni" berjuang untuk mengisi perut, semakin panjang antrian semakin merasakan kepuasan dan kemenangan ketika sudah di depan penjual untuk menentukan pilihan menu. Pada penikmat kuliner di pinggir jalan semakin menjadi tren khususnya bagi generasi milenial.Â
Ketika tengah malam setelah suntuk menyelesaikan pekerjaan, dan perut terasa lapar, tentunya jajanan di pinggir jalan merupakan sebuah pertolongan. Namun, terkadang untuk beberapa orang, masih saja ada yang tidak peduli dengan kebersihan dagangan yang dijual oleh penjual.
Terlepas dari semua itu, khusus untuk para pecinta kuliner di pinggir jalan, supaya menemukan tempat makan yang murah, bersih, enak, dapat mencari referensi dari "mbah Google". Di situ akan ditemukan tempat makan favorit di pinggir jalan yang tersedia pada malam hari.Â
Baca juga: Nasib Pedagang Kaki Lima di Tengah Pandemi Covid-19
Untuk menyakinkan perlu menanyakan kepada teman/kenalan/relasi yang pernah merasakan. Walaupun untuk cita rasa dan harga itu relatif, pastinya harga yang terjangkau menjadi pilihan untuk didatangi.Â
Bagaimanapun jajan di pinggir jalan itu menjadi kebutuhan, namun tetap pembeli harus memperhatikan kebersihan makanan yang akan dibeli.Â
Paling penting yang perlu diperhatikan adalah ada hak pejalan kaki di trotoar, maka perlu bagi pembeli yang mampir supaya memarkir kendaraan di tempat yang sudah disediakan.
Yogyakarta, 25 Februari 2019 Pukul 21.45
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H